Djawanews.com – Otoritas Ukraina menemukan sebuah pemakaman darurat yang luas di hutan dekat kota Izium yang direbut kembali dari Rusia. Sejauh ini, para ahli forensik telah menggali 146 mayat yang terkubur tanpa peti mati, melansir Reuters, Senin 20 September.
"Beberapa mayat memiliki tanda-tanda kematian yang kejam. Ada tubuh dengan tangan terikat dan bekas penyiksaan. Mayat juga ditemukan memiliki luka peledak, pecahan peluru dan tusukan," tulis Gubernur regional Kharkiv, Oleh Synehubov di Telegram.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut, sekitar 450 kuburan telah ditemukan di situs tersebut.
"Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," ujarnya akhir pekan lalu.
Menyebarkan berkelompok di bawah pepohonan, para pekerja menggunakan sekop untuk menggali mayat yang sebagian membusuk, beberapa di antaranya menurut penduduk setempat telah tergeletak di jalan-jalan kota, lama setelah mereka meninggal sebelum dikuburkan.
Pemerintah belum mengatakan bagaimana sebagian besar orang tewas, meskipun para pejabat mengatakan puluhan orang tewas dalam penembakan sebuah gedung apartemen, dan ada tanda-tanda orang lain terbunuh oleh pecahan peluru.
Menurut pemeriksaan pendahuluan, empat orang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, dengan tangan diikat ke belakang, atau dalam satu kasus diikat dengan tali di leher mereka, Serhiy Bolvinov, kepala polisi investigasi di wilayah Kharkiv, mengatakan kepada Reuters di tempat pemakaman.
Bolvinov mengatakan, sebagian besar mayat tampaknya warga sipil. Penduduk setempat telah mengidentifikasi mayat mereka dengan mencocokkan nama dengan angka pada salib kayu tipis yang menandai kuburan.
"Tangan tentara diikat, ada tanda-tanda penyiksaan terhadap warga sipil," ungkap Bolvinov. Ukraina mengatakan 17 tentara berada di kuburan massal di lokasi tersebut.
Terpisah, Kremlin pada Hari Senin membantah Rusia harus disalahkan atas kekejaman yang menurut Ukraina, ditemukan di wilayah yang direbut kembali.
"Itu bohong, dan tentu saja kami akan membela kebenaran dalam cerita ini," sanggah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, membandingkan tuduhan itu dengan insiden sebelumnya dalam perang di mana Rusia mengklaim tanpa bukti kekejaman dilakukan oleh Ukraina.
Diketahui, pejabat Ukraina Jumat lalu mengumumkan, mereka menemukan kuburan massal dengan ratusan mayat di wilayah yang direbut kembali dari pasukan Rusia.