Djawanews.com – Sejumlah negara baru-baru ini memperingatkan akan adanya ancaman besar teroris pada evakuasi di bandara Kabul, Afghanistan. Peringatan itu mulai kelihatan kebenarannya, terjadi ledakan bom di luar bandara Kabul Kamis kemarin.
Peristiwa tersebut setidaknya mengakibatkan 11 orang meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak serta sejumlah pengawal Taliban. Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini.
Untuk diketahui gerbang Abbey adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.
Belum ada kejelasan soal masalah ini. Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh pengebom bunuh diri.
Beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Inggris telah memperingatkan warga mereka yang berada di luar bandara untuk segera meninggal area itu secepatnya.
Pada Kamis (26 Agustus) Menlu Australia Marise Payne menyatakan, "Saat ini terdapat ancaman serangan teroris yang sangat besar."
Pernyataan itu mengemuka setelah Deplu AS mengimbau warganya yang menunggu di Gerbang Abbey, Gerbang Timur, atau Gerbang Utara Bandara Kabul untuk "segera pergi".
Pemerintah Inggris juga mengeluarkan imbauan serupa, yaitu agar warga di sana "menjauh ke lokasi aman dan menunggu anjuran selanjutnya".
Saat ini tercatat lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul. Sejumlah negara bergegas melakukan evakuasi sebelum tenggat pada 31 Agustus mendatang.