Djawanews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) tolak regulasi tanaman ganja dijadikan ganja medis. Hal itu ditegaskan Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Sulistyo Pudjo Hartono.
“Jadi soal regulasi, Yang jelas pemerintah dalam hal ini BNN dengan memiliki posisi terhadap isu ini khususnya menyangkut kemarin orang melakukan aksi, bahwa kita menolak. Karena ganja di Indonesia itu berbeda degan ganja diluar negeri,” kata Sulistyo soal ganja medis pada Kamis, 30 Juni.
Penolakan dilakukan karena tanaman ganja dianggap berbahaya. Kandungan yang berbeda dengan tanaman ganja di luar Indonesia, menjadi alsan BNN untuk menolak wacana perubahan regulasi ganja untuk medis.
Ganja Medis Harus Benar-benar Dikaji Ulang
“Di Indonesia yang membahayakan ganja itu kandungan THC (tetrahidrokanabinol) itu sangat adiktif bahkan mematikan. Jadi jangan karena keinginan satu orang, dengan alasan yang tidak masuk akal dalam arti keinginan pihak yang kita tidak belum tahu benar atau tidak itu kemudian kita dianggap menjadi suatu kebenaran mutlak,” sambungnya.
Dalam kampanye yang di suarakan santi wirastuti, membutuhkan ganja medis untuk kesembuhan anaknya dianggap jadi alasan yang tidak masuk akan oleh BNN.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.