Djawanews.com – Operasi Patuh 2020 yang diadalah mulai 23 Juli sampai 5 Agustus 2020, menindak tegas segala pelangaran termasuk melawan arus. Apa saja sanksi pengemudia lawan arus?
Khusus untuk wilayah Polda Metro Jaya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyatakan jika terdapat ribuan pelanggar lalu lintas yang terjaring dalam Operasi Patuh Jaya 2020.
“Hasil Anev (Analisa dan Evaluasi) Operasi Patuh Jaya 2020 hari keempat, jumlah penindakan tilang sejumlah 1.625 pelanggar dan teguran sejumlah 2.941 teguran,” ungkap Fahri melalui rilis tertulisnya.
Fahri menerangkan jika pelanggaran paling banyak adalah para pengemudi yang melawan arus. Tercatat lebih dari 400 pelanggaran melawan arus yang terjaring dalam Operasi Patuh Jaya 2020 hari keempat. Lantas apa sanksi yang didapatkan?
Sanksi bagi pengemudi yang melawan arus sudah diatur dalam Pasal 287 ayat 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berdasaran pasal tersebut pelanggar dapat dijerat sanksi pidana kurungan atau denda. Berikut bunyi pasalnya
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf a atau Marka Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
Masih mau lawan arus? Pilih dipenjara dua bulan atau didenda Rp500 ribu? Sanksi pengemudi lawan arus yang berat, mending patuh aja deh. Jangan lupa, simak berita menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.