Djawanews.com – Sejumlah Pondok pesantren di Indonesia menjadi klaster Covid-19.
Kasus Covid-19 di sejumlah pondok pesantren berawal dengan kisah yang bermacam-macam. Ada yang berawal dari santri yang dinyatakan positif Covid-19. Ada pula pengasuh ponpes yang sakit hingga dinyatakan positif virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Berikut lima Ponpes di Indonesia yang Menjadi Klaster Covid-19:
- Pondok Pesantren Al Fatah Temboro (Magetan)
Di Magetan, ditemukan 43 santri Temboro asal Malaysia yang positif Covid-19 setelah kembali ke negaranya.
Dari klaster Ponpes ini, Covid-19 menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Mempawah, Makassar, Bondowoso, Riau dan lain sebagainya.
- Pondok Pesantren Gontor (Ponorogo)
Sementara itu, di Pondok Pesantren Gontor, kasus Covid bermula dari serorang santri asal Sidoarjo. Santri tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah 15 hari berada di Pondok Gontor.
Setelah dilakukan tracing (penulusuran), hingga Rabu (8/7/2020) tujuh orang dinyatakan positif Covid-19.
- Pondok Pesantren Sempon (Wonogiri)
Selanjutnya, di Ponpes Sempon, Wonogiri, kasus Covid-19 bermula dari seorang pengasuh pondok pesantren yang dinyatakan positif pada awal Juli 2020.
Setelah dilakukan penulusuran, enam keluarga pengasuh itu juga dinyatakan positif Covid-19.
“Enam orang ini merupakan keluarga Pak Ustaz Z yang sebelumnya sudah terkonfirmasi Covid-19 setelah pulang dari Demak,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Jumat (10/7/2020).
- Pondok Pesantren di Tanggerang
Klaster Covid-19 berikutnya berasal dari salah satu ponpes di Tanggerang.
Kepala Dinas Kesehatan Tanggerang, Liza Puspadewi mengatakan, kasus bermula setelah salah satu pengajar ponpes yang mudik pada Lebaran lalu.
Dari hasil tracing, ditemukan 5 orang pengajar ponpes lainnya yang juga terinfeksi Covid-19. Sedangkan dari klaster Ponpes itu, ada 6 orang dinyatakan positif Covid-19.
- Pondok Pesantren di Pandeglang
Kasus bermula saat sejumlah Warga Negara Asing (WNA) berkunjung ke sejumlah pondok pesantren di Pandeglang pada awal April lalu.
Setelah kunjungan itu, tiga orang anggota pondok pesantren tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
“Jenis kelamin ketiga kasus adalah laki-laki, umur 55, 42 dan 40 tahun. Berasal dari kabupaten Lebak satu kasus, Kabupaten Serang satu kasus dan Kota Serang, satu kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banteng, Ati Pramudji, Rabu (27/5/2020).