Djawanews.com – Dalam rangka Hari Bhayangkara atau HUT Bhayangkara ke-74, Bambang Soesatyo, Ketua MPR, mengungkapkan harapannya supaya personel kepolisian Republik Indonesia mengedepankan pendekatan humanisme, bukan senjata, ketika melaksanakan tugas. Menurutnya, pendekatan humanisme tak akan menjadikan Polri lemah, namun malah sebaliknya, menjadikan Polri lebih dekat dengan masyarakat.
“Dengan demikian rakyat bukan hanya sekadar takut dengan aparat kepolisian, melainkan segan dan bangga,” ungkap Bambang, Rabu (01/07/2020).
Dia juga mengatakan, Polri harus terus membenahi diri agar semakin profesional, terpercaya, dan modern. Bambang mengutip survei Lembaga Indikator pada 16—18 Mei 2020, diketahui bahwa kepercayaan masyarakat kepada Polri cukup tinggi, yaitu 79,4%. Jika berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas pada 23—25 Juni 2020, citra kepolisian masih cukup baik di mata masyarakat, sekitar 62,1%.
“Ruang perbaikan masih terbuka lebar, selama Polri masih tetap mau terbuka dan mendengar masukan,” tambah Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengingatkan pada para aparat kepolisian bahwa senjata yang mereka bawa tak boleh menjadikan polisi arogan. Senjata, menurutnya, harus dimaknai sebagai kepercayaan dan tanggung jawab yang sangat besar untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselamatan masyarakat.
Untuk mendapatkan info terkini yang lain, ikuti terus berita hari ini.