Djawanews.com – Untuk menggerakkan perekonomian bidang pariwisata, hari ini (18/08/2020) Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mengenalkan gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) di Balai Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Menurut Asti Wijayanti, Kepala Dispar Gunungkidul, gerakan BISA adalah program yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Jadi program ini bertujuan mengatasi dampak covid-19, menggeliatkan lagi perekonomian masyarakat di bidang wisata,” ungkap Asti.
Salah satu bentuk penerapannya, jelas Asti, berupa kegiatan membersihkan lingkungan. Setelah ditutup selama 3 bulan, kondisi tempat wisata kurang terawat sehingga butuh pembersihan.
“Bisa dibilang perwujudannya lebih ke program Padat Karya,” kata Asti.
Desa Pampang dan Desa Ngalang (Kecamatan Gedangsari) menjadi percontohan gerakan BISA. Pampang dipilih menjadi lokasi program karena memiliki potensi wisata yang besar berupa kerajinan perak. Pelatihan kewirausahaan juga diberikan dalam gerakan BISA di Desa Pampang.
“Kami harap kerja sama ini bisa berlanjut ke desa-desa lain sesuai potensi yang dimiliki,” ungkapnya.
Di tempat lain, Iswandi, Kepala Desa Pampang, mengatakan bahwa dampak covid-19 terhadap industri kerajinan perak sangatlah besar. Selama awal pandemi, jelas Iswandi, pesanan perak hasil kerajinan turun 80%. Ia berharap progam BISA mampu membangkitkan industri perak Pampang pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
“Jadi mereka mendapat pelatihan fotografi agar produk yang dipotret memiliki nilai jual untuk dipasarkan, sekaligus pemasaran online,” ungkap Iswandi.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.