Djawanews.com – Manajemen Toko Bahan Kimia Bratachem Solo menaksir kerugian akibat kebakaran pada Rabu (15/7/2020) malam mencapai miliaran rupiah.
Kepala kantor Bratachem Solo, Sadad Kadafi mengungkapkan, kerugian akibat kebakaran cukup besar, karena toko bahan kimia yang terletak di Jalan dr. Rajiman, Laweyan Solo itu baru saja menerima kiriman persediaan barang kimia yang kemudian ikut terbakar.
“Kurang lebih Rp 2,5 miliar sampai Rp 3 miliar, ada barang datang sebelumnya. Bangunan ini statusnya menyewa, sudah sekitar 11 tahun,” ujar Sadad.
Sadad mengatakan, pihaknya akan menyerahkan seluruh proses pasca-terbakarnya gudang penyimpanan Toko Bahan Kimia Bratachem ke Tim Labfor Mabes Polri Cabang Semarang dan Kepolisian.
Saat ini, lanjut Sadad, dirinya masih menunggu instruksi dari pimpinan Bratachem soal aktivitas toko ke depan, termasuk nasib 16 karyawan toko itu.
Dia memaparkan, ketika peristiwa kebakaran terjadi, Toko Bratachem Solo sudah tutup, dan seluruh karyawan sudah pulang ke rumah.
Sadad mengungkapkan, toko sudah tutup sekitar pukul 16.30 WIB. Karenanya, tidak ada karyawan yang mengetahui lokasi awal api.
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo menerjunkan 17 mobil damkar untuk mengatasi kebakaran di toko bahan kimia tersebut.
“Ada 17 lebih mobil damkar. Itu seluruh kekuatan kita kerahkan. Ada bantuan dari PMI dan lain-lain,” Kepala Dinas Damkar Solo, Sutarjo pada Rabu (15/7/2020).
Ketika melakukan pendinginan, petugas Damkar sempat mengalami kesulitan. Pasalnya dalam toko tersebut, terdapat bahan kimia yang mudah terbakar dan mengeluarkan bau menyengat.
“Baunya sangat menyengat, membuat petugas tidak tahan. Tadi harus berganti-gantian,” ungkap Sutarjo.