Djawanews.com – Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengundang reaksi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemkab Gunungkidul lakukan persiapan dan antisipasi karena PSBB tersebut berpotensi timbulkan ledakan pemudik ke Gunungkidul.
"Seperti PSBB Jakarta beberapa bulan lalu, ribuan pemudik kan membanjiri Gunungkidul. Ini perlu diantisipasi," ungkap Badingah, Bupati Gunungkidul, Jumat (11/09/2020).
Ia juga khawatir jika ledakan pemudik tersebut terjadi dalam waktu dekat setelah pemberlakuan PSBB Jakarta diberlakukan pada 14 September 2020 nanti. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi dengan beberapa OPD terkait supaya bersiap-siap "menyambut" banjir pemudik. Salah satu hal yang dilakukan adalah mengoptimalkan kembali Sistem Informasi Desa (SID).
"Saya minta semua data pendatang nanti langsung dilaporkan, termasuk kondisi kesehatan mereka," terangnya.
Sebagai informasi, SID merupakan sistem untuk mendata pendatang buatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul. Pendataan itu meliputi keluar-masuk pendatang sampai kondisi kesehatannya.
Di tempat lain, Kelik Yunianto, Kepala Diskominfo Gunungkidul, menjelaskan bahwa sampai kemarin (Jumat, 11 September 2020) telah tercatat 20.390 pendatang secara kumulatif. Pendataan tersebut telah dilakukan sejak April 2020.
"Pendatang paling banyak berada di Kapanewon (Kecamatan) Karangmojo, Semin, Wonosari, dan Playen," jelas Kelik.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.