Djawanews.com – Pola penularan covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah semakin luas dari penularan perorangan menjadi penularan komunitas (community transmission). Hal tersebut diungkapkan oleh Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Kesehatan DIY.
"Data di saya memang terlihat bahwa transmisi ini sudah tidak lagi transmisi oleh perorangan, tetapi sudah komunitas," ungkapnya, Selasa (29/09/2020).
Ia menjelaskan, penularan meluas jadi komunitas karena terjadi di tempat-tempat kerumunan yang minim penerapan jaga jarak. Selain itu, jelas Pambajun, penularan level komunitas merujuk beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa penyebaran virus SARS-CoV-2 tak hanya melalui cipratan, namun juga bisa melalui angin.
"Partikel halus dari droplet-droplet itu yang kemudian terbawa oleh angin. Kalau dibilang airborne (melalui udara) ya manggalah, tetapi sebenarnya itu agak berbeda," terangnya.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Pola penularan seperti ini, tambah Pembajun, menjadikan tracing di DIY tak mudah karena satu orang terkonfirmasi positif bisa memiliki 10 hingga 15 kontak erat.
"Sebenarnya bukan sulit dilacak, tetapi karena banyak yang harus di-tracing sehingga kami kewalahan," ungkapnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.