Djawanews.com – Kini gagang pintu anti Covid-19 sedang dikembangkan oleh Centre for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Fakultas Teknik UGM. Lantas apa yang membedakan dengan gagang pintu konvensional?
Perlu diketahui, untuk meminimalsir penularan Covid-19, kita harus membatasi memegang benda-benda asing seperti gagang pintu. Hal tersebut yang menginspirasi CIMEDs dalam mengembangkan alat tambahan pada gagang pintu.
Ke depannya, alat tambahan tersebut dapat membuat gagang pintu bisa dibuka dan ditutup dengan lengan, siku lengan, atau telapak kaki.
Ketua Tim Peneliti CIMEDs, Suyitno mengaku jika inovasi dilakukan guna menghindarkan penyebaran bakteri, virus, dan racun melalui pemakaian gagang pintu yang dibuka dan ditutup menggunakan telapak tangan.
Alat tersebut nantinya terdiri dari empat jenis, yaitu pendorong dan penarik pintu dengan lengan dan siku lengan, pendorong dan penarik pintu dengan telapak kaki, pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan, dan pemutar gagang pintu dengan telapak kaki. Suyitno menjelaskan jika Inovasi tersebut telah didaftarkan hak patennya.
Suyitno menjelaskan kelebihan dari inovasi tersebut adalah bisa dipasang pada pintu dengan berbagai macam gagang pintu tanpa memodifikasi pintu dan gagang pintu. Alat ini tersebut sudah diproduksi dengan bahan paduan aluminium, lantaran Covid-19 mampu bertahan hidup paling pendek pada permukaan aluminium dibanding pada material lain
“Kami rasa sangat bermanfaat untuk pintu-pintu fasilitas umum yang kemungkinan dibuka dan ditutup oleh banyak orang, seperti pintu kantor, pintu restoran, pintu terminal, pintu stasiun, pintu ATM, pintu toilet umum,” tutup Suyitno.
Kira-kira kapan gagang pintu anti Covod-19 tersebut diproduksi massal? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.