Djawanews.com – Suroto (40), warga Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan menjadi perhatian masyarakat karena sudah 10 tahun hanya tiduran di kamar tidurnya. Selama itu pula, dia tak pernah mandi dan rambut gimbalnya jadi bantal saat tidur.
Suroto diketahui tdak dalam kondisi sakit fisik. Dia menegasngkan diri di kamar dengan posisi tiduran semenjak erupsi Merapi tahun 2010.
Kondisi Suroto yang terbaring selama 10 tahun membuat para relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Salatiga, Jawa Tengah, datang untuk membantu.
Salah satunya Ardian Kurniawan Santosa. Ardian mengungkapkan, ketika pertama kali menemui Suroto, kondisinya bau, kukunya panjang dan kumuh.
“Sebelumnya, 10 tahun nggak mandi dan nggak berkomunikasi. Jadi rambutnya gembel, rambutnya nggak panjang karena buat bantal dan tidak berpakaian hanya sarungan dan kumuh sekali. Baunya minta ampun dan kukunya panjang-panjang,” ujar Adian melansir Detik, Senin (6/7/2020).
“Rasa iba tumbuh, jadi serentak hari itu (Rabu) juga saya bersihkan. Saya mandikan sama Mas Sujono (Saudara Suroto). Susah sekali untuk membangunkan dan ada perasaan was was juga, ‘jangan-jangan kalau bangun nanti ngamuk’. Nggak seperti yang saya bayangkan malah nurut. Tapi memejamkan mata, tapi bisa jalan dengan dengan dipapah,” tambah Ardian.
Ardian menyebut, untuk memandikan dengan air hangat dan untuk memotong kuku harus direndam terlebih dahulu. Kuku tangan dan kakinya panjang dan keras. Setelah dimandikan, lalu dipakaikan baju.
Ardian menyampaikan, Kondisi Suroto saat ini sudah seperti manusia pada umumnya. Ketika dijenguk orang dia sudah tidak menutup wajahnya.
“Sekarang sudah kayak layaknya manusia juga. Kalau tidur normal. Dulunya dijenguk orang menutupi diri dengan sarung dan tikarnya,” ungkap Ardian.
Sementara itu, Ibu Soroto, Sukanti (75), berharap anak ketiganya bisa pulih seperti sedia kala. Dia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Ardian yang sudah bersedia merawat dan memandikan hingga bersih dan tidak bau lagi.