Djawanews.com – Para petani tomat di Lereng Merbabu mendapatkan pelatihan dari Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yaitu pemahaman tentang ilmu cuaca dan juga iklim.
Pelatihan tersebut dikemas menjadi sebuah Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan ditujukan untuk langkah antisipasi dari serangan hama dan gagal panen. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Jogoyasan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang (3/8) tersebut mendapat sambutan antusias dari para petani.
Kepala BMKG, Dwi Korita Karnawati bersama Kelala Dinas Pertanian Romza Ernawan secara simbolis membuka kegiatan SLI dengan tanam perdana tanaman tomat. “Harapannya dengan SLI kesejahteraan petani semakin meningkat,” terang Korita dilansir dari Borobudurnews (5/8).
Korita juga menjelaskan jika waktu kalender pertanian Jawa Pranoto Mongso akan semakin sulit menyesuaikan pada perubahan iklim global saat ini. selain itu, menurutnya kemajuan teknologi dan transportasi juga berpengaruh terhadap perubahan iklim saat ini.
Lebih lanjut Korita menjelaskan jika petani harus beralih dari konvensional ke digital, dan membuka membaca iklim sebelum tanam melalui media resmi BMKG.
Perlu diketahui, tomat merupakan tanaman Hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini harga tomat dari petani mencapai Rp 5000/kg.
Tertarik mengikuti sekolah petani di Lereng Merbabu? Jadi petani tomat dulu ya. Jangan lupa, simak berita menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.