Djawanews.com – Suroto (40), warga Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan menjadi perhatian masyarakat karena sudah 10 tahun hanya tiduran di kamar tidurnya.
Menurut pengakuan Saudaranya, Sujono, Suroto mulai bertingkah aneh setelah keluar dari penjara.
“Setelah keluar dari penjada, dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bamboo dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya,” ungkap Sujono.
Sujono mengatakan, Suroto mulai terbaring di kamar tidurnya setelah erupsi Merapi pada 2010 hingga sekarang.
“Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik di sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar,” kata Sujono.
Sujono mengisahkan, aksi aneh Suroto juga pernah terjadi pada 1993. Kala itu Suroto terbaring selama dua tahun.
Dia akhirnya mau keluar dari kamar dan merantau ke Bandung.
“Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi,” ujar Sujono.
Bagi Sujono, Suroto adalah sosok pekerja yang rajin. Setelah merantau di Bandung, Suroto beralih profesi sebagai buruh tani.
Penghasilan yang didapatkannya dari hasil bekerja kemudian dititipkan ke ibunya untuk disimpan.
Sujono menyebut, kala itu Suroto ingin membeli sepeda motor, akan tetapi uang tersebut dipakai untuk keperluan sehari-hari. Hal tersebut membuat Suroto kecewa hingga akhirnya meolakukan tidak kriminal dan masuk penjara.
Sujono mengatakan, Suroto hanya keluar dari kamar saat hendak buang air besar ke WC yang letaknya di sebelah dapur, tak jauh dari kamarnya.
Kondisi Suroto yang aneh, membuat para relawan dari Mayarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Salatiga, Jawa tengah datang untuk merawat Suroto.
Salah satunya adalah Ardian Kurniawan Santoso. Dia mengungkapkan, ketika bertemu pertama kali, dirinya melihat Suroto sempat menangis.
“Seperti mau berbicara, tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat agar bisa kembali normal,” ujar Ardian melansir Kompas, Senin (6/7/2020).
Kemudian, Ardian bersama sejumlah relawan membantu Suroto potong rambut gimbalnya dan kuku.
Tubuh Suroto yang tidak pernah tersentuh air pun ikut dibersihkan. Baju pantas pakai juga dipakaikan ke pria setengah baya tersebut.
“Tadi dimandikan agar lebih segar. Tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi,” ujar Ardian.
Sementara itu, Ibu Suroso, Sukanti (75) berharap anaknya bisa pulih seperti sedia kala. Dia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Ardian yang sudah bersedia merawat dan memandikan hingga bersih dan tidak bau lagi.