Djawanews.com – Berdasarkan catatan awal di masa kolonial Hindia Belanda, diperkirakan ada sekitar 400 bangunan candi dan situs bersejarah lainnya di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Namun yang baru ditemukan hanya sembilan candi, undak-undakan serta satu potongan arca Ganesha.
Djaliati Sri Nugrahani, arkeolog sekaligus staf pengajar arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada pun meyakini kompleks candi Dieng dahulu merupakan pusat keagamaan umat Hindu.
“Pada zaman kolonial Belanda, luasnya komplek candi Dieng mencapai 110 hektar dengan 400 situs yang ada. Tetapi sekarang luasannya juga menyusut hingga belasan hektar saja dan situsnya tinggal beberapa. Sudah banyak yang tidak ditemukan lagi,” kata Djaliati Sri Nugrahani dikutip dari BBC.
“Candi-candi itu diberi nama sesuai tokoh pewayangan, yang kebanyakan diambil dari epos Mahabharata. Kalau dari catatan Belanda, jumlah candi lebih banyak daripada sekarang. Diperkirakan bangunan candi itu rusak atau hilang, akibat perbuatan manusia atau faktor alam. Sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat,” lanjutnya menambahkan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.