Djawanews.com – Sebuah arca Siwa yang ada di situs Mbah Gempur, Klaten, memang dikenal mistis. Arca tersebut bahkan pernah dicuri beberapa kali namun selalu balik ke tempatnya semula.
Fakta tersebut terungkap saat tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten melakukan peninjauan ke situs tersebut. Peninjauan dilakukan di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Kamis (23/7/2020).
“Tahun 1990 an arca di Mbah Gempur pernah dicuri tapi ndak tahu dikembalikan lagi di dekat pohon besar. Tahun 2018 an dicuri lagi,” kata Kadus 1 Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Heri Setyanto, yang dikutip dari Detik.
Ia menjelaskan, terakhir kali pencurian terjadi pada tahun 2018 dan berhasil digagalkan warga. Saat itu pelaku terpergok warga menggondol arca tersebut.
“Di jalan dipergoki warga, mas Daroji lalu ditanya bawa apa. Pelaku menjawab bawa arca dan ngakunya dari petugas purbakala,” jelas Heri lagi.
Karena warga tak yakin dengan pengakuan Heri, ia lantas menunjukkan surat tugas resmi. Namun sang pelaku tak bisa memenuhi permintaan warga dengan menunjukkan surat tugas. Warga kemudian meminta arca tersebut ditinggalkan.
“Arca ditinggalkan di jalan lalu dibawa ke kantor balai desa diamankan. Tapi saya bawa lagi ke lokasi,” ujar Heri.
Arca tersebut memang sudah ada sejak dulu. Karena tak terawat, kondisinya jadi rusak berat dengan kepala hilang dan beberapa bagian retak, bahkan patah.
Analis Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Avi Elsatyawira, menambahkan bahwa ia dan timnya datang atas dasar laporan warga. Saat memeriksa situs tersebut ia menduga bahwa situs itu adalah bekas bangunan masa Hindu karena terdapat yoni dan arca Siwa. Namun pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut.