Djawanews.com – Jumlah korban meninggal karena Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data Djawanews yang diambil dari Kementerian Kesehatan, per 02 April 2020 korban meninggal di Indonesia telah mencapai 170 orang. Namun permasalahan tidak hanya pada penanganan dan penyembuhan virus, tetapi juga pada pemakaman korban Covid-19.
Di beberapa daerah jenazah korban meninggal karena virus corona ternyata ditolak oleh warga. Penolakan tersebut didasari pada ketakutan mereka atas penularan Covid-19. Dikhawatirkan virus yang ada pada jenazah dapat menjangkit warga di sekitar pemakaman.
Salah satu penolakan terjadi di tempat pemakaman umum (TPU) di Makassar dan Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (29/3/2020). Selain itu penolakan juga terjadi di Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas. Penolakan di Banyumas bahkan dilakukan oleh warga dari empat kecamatan sekitar.
Masalah Pemakaman Korban Covid-19 Terjadi di Sejumlah Negara
Tidak hanya terjadi di Indonesia, masalah yang meliputi pemakaman korban Covid-19 juga terjadi di berbagai negara. Di pemakaman Vila Formosa misalnya. Pemakaman itu jadi pemakaman terbesar Brasil, tepatnya di Sao Paulo. Para pekerja di pemakaman itu mengaku kewalahan menggali lubang.
Dikutip Djawanews dari Reuters, beban pekerja penggali kubur meningkat dua kali lipat. Dalam sehari mereka harus menggali hampir 60 pemakaman. Korban meninggal memang tidak secara implisit dikatakan terjangkit Covid-19. Namun kemungkinan besar mereka terjangkit virus tersebut.
Di India jenazah positif Covid-19 juga membawa kecemasan tersendiri. Meski Departemen Kesehatan India telah mengeluarkan prosedur pemakaman jenazah terinveksi Covid-19, banyak pelanggaran yang, entah sengaja atau tidak, dilakukan.
Di provinsi Bihar, India timur, anggota keluarga jenazah pasien positif justru disimpan di rumah dengan maksud memberikan penghormatan terakhir. Hal itu yang kemudian membuat pemerintah setempat mengarantina seluruh penduduk di Bihar.
Jumlah kematian karena kasus Covid-19 yang tinggi di Italia membuat negara itu kewalahan dalam memroses jenazahnya. Peti mati yang telah berisi jenazah dan menunggu untuk dikremasi atau dikubur disebut menumpuk di banyak tempat.
Pemerintah Itali juga melarang sementara upacara pemakaman korban Covid-19 maupun bukan untuk menghindari penyebaran virus. Dikutip Djawanews dari BBC Indonesia, industri pemakaman mengaku kewalahan karena pasien meninggal terus bertambah, bahkan rumah duka di rumah sakit di Italia Utara dikabarkan penuh.