Djawanews - Fakta yang disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Hari Wibisana tentang 97 ribu PNS 'Misterius' bikin geger. Polisi dan BKN diminta serius untuk mengusut aliran uang kasus ini.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni meminta Polri dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) bekerja sama menelusuri data sebanyak 97 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang fiktif. Menjadi pertanyaan besar, kok bisa negara mengeluarkan dana ke ASN fiktif selama bertahun-tahun.
"Ini jelas ada yang tidak beres, dan saya meminta kepolisian untuk membantu BKN dalam mengusut kejadian ini," kata Sahroni, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Polri jangan cuma perlu membongkar kasus itu. Tapi harus juga menelusuri ke mana larinya uang gaji kepada para PNS fiktif itu.
"Mengapa bisa terus terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Jangan-jangan ada penyelewengan pidana," ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana buka-bukaan kalau banyak data aparatur sipil negara (ASN/PNS) yang belum diperbarui. Sejak Indonesia merdeka, tercatat baru dua kali saja BKN memutakhirkan data PNS atau ASN.
"Pertama tahun 2002 itu dilakukan melalui daftar ulang PNS dengan sistem yang masih manual. Kemudian pada 2014 kita melakukan kembali pendataan ulang PNS, tapi saat itu kita sudah melakukannya melalui elektronik," kata Bima Haria dalam Kick Off Pemutakhiran Data Mandiri, di YouTube BKN, Senin (24/5/2021). Berita ini juga sudah ditulis oleh Era.id.
Sialnya, kumpulan data PNS itu selama ini ada yang palsu. Banyak data misterius hingga pemerintah hanya membayar gaji kepada mereka, tetapi setelah ditelusuri tidak ada orangnya.
"Pada 2014 kita melakukan kembali pendataan ulang PNS tapi saat itu kita sudah melakukannya melalui elektronik dan dilakukan oleh masing-masing PNS sendiri. Hasilnya apa? Ternyata hampir 100.000 tepatnya 97.000 data itu misterius. dibayarkan gajinya, membayarkan iuran pensiun, tapi tidak ada orangnya," jelasnya.