Djawanews.com – Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyah Batak Muslim Indonesia atau JBMI mengusulkan nama Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri kepada negara agar diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Hal itu didasarkan pada keberanian Megawati yang berani melawan rezim tiran Soeharto di era otoririan Orde Baru. Saat itu putri dari RI-1 itu juga menentang keputusan Soeharto yang mencongkelnya dari Ketum PDI.
Selain Megawati, JBMI juga mengusulkan Batak Muslim, Tuan Syekh Ibrahim Sitompul. Usulan ini diungkapkan setelah mengadakan grup diskusi terfokus yang dihadiri oleh Dr Hariyadi dan Dr Muryanto Amin, Senin (19/10).
"Megawati sudah melawan otoriter, melawan orde baru. Dia juga seorang muslimah, saya yakin dia Islam yang taat, tak pernah membuat kegaduhan, dia putri proklamator. Tak ada kepentingan lain," jelas Ketua Umum DPP JBMI, Albiner Sitompul, Selasa (20/10/2020).
Sedangkan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul disebut pernah mengikuti kepala nagari tahun 1913. Saat itu Syekh Ibrahim berhasil menang meski ia minoritas. Sayangnya Belanda tak mengakui kemenangannya.
"Sedangkan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul juga berani dan gigih berjuang melawan Belanda. Dia melawan kolonial karena dilarang ikut serta dalam pemilihan kepala nagari," ungkapnya.
Usulan tersebut rencananya disampaikan kepada Kementerian Sosial RI hari Selasa lalu agar bisa dipertimbangkan. Ia berharap agar usulan bisa diterima oleh pemerintah dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November 2020.
Untuk mengikuti berita seputar Megawati dan berita nasional lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.