Djawanews.com – Jelang perayaan Imlek pada Jumat (12/2/2021), Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengungkapkan fakta miris soal banyaknya jumlah wisatawan yang membatalkan pesanan karena adanya PTKM skala mikro.
“Reservasi ada tetapi banyak cancel karena berita-berita adanya pemeriksaan di beberapa perbatasan di DIY. Reservasi itu sempat 30-40%, tetapi kemudian cancel menjadi stagnan di 15-20% rata-rata,” jelas Deddy dikutip dari Harian Jogja.
“Sementara tahun lalu tingkat okupansi rata-rata di DIY mencapai 60%,” lanjutnya.
Situasi ini pun membuat Deddy serta pemilik hotel dan restoran di Yogyakarta mengalami kesulitan. Mereka berharap adanya regulasi yang dapat mendukung operasional hotel berjalan dengan semestinya di masa pandemi Covid-19.
“Kami saat ini serba salah dan sulit. Harapan kami hanya butuh solusi segera dari pemerintah,” ucapnya.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia nyaris 12 bulan juga membuat banyak hotel dan restoran di Yogyakarta gulung tikar.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.