Djawanews.com – Selain meluasnya penularan Covid-19 yang tidak diimbangi dengan kebijakan tegas Pemprov DIY dalam menegakkan kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad menyebut kapasitas rumah sakit yang tidak memadai menyebabkan kian tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Yogyakarta.
“ICU penuh, antrean yang masuk juga masih banyak, jadi banyak yang tidak terkelola dengan baik. Kunci penurunan kasus kematian kan kasus bisa dikelola dengan lebih kuat,” jelas Riris dikutip dari Harian Jogja.
Tak hanya itu, Riris juga menyoroti ketimpangan informasi menyoal ketersediaan bed untuk pasien Covid-19 di DI Yogyakarta.
“Di Jogja, ada komunitas Sonjo yang mencoba membantu proses rujukan, dimana di situ terdapat cukup banyak pasien yang menunggu rujukan karena tidak cukup tempat. Artinya ada problem di sistem informasinya,” jelas Riris.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Seperti diketahui, berdasarkan laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, jumlah kasus Covid-19 di Yogyakarta melonjak tajam dalam dua pekan terakhir. Bahkan angka kematian pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit dua kali lipat melebihi ambang batas kematian normal.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.