Djawanews.com – Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis mengungkapkan pihaknya menemukan banyak obat ilegal yang dijual di pasaran.
“Biasanya obat ini beredar tanpa jalur kefarmasian atau tepatnya melalui jalur secara sembunyi-sembunyi,” kata Azis dikutip dari Harian Jogja.
Sejumlah obat yang dijajakan tanpa izin edar maupun masa kedaluwarsa itu antara lain ricalinu dan obsagi. Menurutnya, mengonsumsi obat ilegal dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Bahkan, konsumsi obat ilegal dinsinyalir meningkatkan kasus gagal ginjal di Gunungkidul selama beberapa tahun terakhir.
“Jelas membahayakan. Jadi, masyarakat harus lebih selektif dalam memilih obat,” jelas Azis.
“Bisa jadi karena konsumsi obat-obatan ilegal ini memicu banyaknya kasus gagal ginjal di masyarakat,” lanjutnya.
Untuk itu, Azis menambahkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk meneliti dengan seksama kandungan obat yang hendak dikonsumsi.
“Yang paling aman pemakaian obat berdasarkan resep dan rekomendasi dari dokter,” jelas Azis.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.