Djawanews.com – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, partainya terbuka dengan segala kemungkinan terkait koalisi dengan partai lain untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Eddy mengatakan, PAN akan menyambut baik semua bentuk koalisi yang akan dibangun, baik dari koalisi dengan sesama partai Islam mapun koalisi antara partai nasionalis dan religious.
"Saya kira segala sesuatu itu masih terbuka, segala sesuatu itu masih cair sekali, pintunya terbuka, opsi-opsinya banyak dan kita nanti akan ikuti sesuai dengan perkembangan yang ada," kata Eddy di Kantor DPP PAN, Jakarta, dilansir Kompas.com Kamis, 30 Desember.
Menurutnya, pembahasan mengenai peluang koalisi untuk Pilpres 2024 sudah mulai dilakukan, baik itu secara formal ataupun informal.
Namun, Ia menegaskan, PAN masih memiliki sejumlah agenda partai yang mesti diselesaikan yakni menguat konsolidasi internal jelang Pemilu dan Pilpres 2024.
"Kita kuatkan dulu konsolidasi kita, struktur kita kuatkan agar jaringan PAN itu betul-betul bisa berfungsi berperan dalam mendukung kegiatan kita nanti menghadapi Pemilu dan Pilpres," kata Eddy.
Disamping itu, kader-kader PAN diperintahkan turun untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir sampai saat ini.
"Kita tidak ingin fokus kita kemudian berubah, fokus kita kemudian beralih untuk hal-hal yang bisa kita bahas sambil berjalan ini," kata dia.
Eddy menambahkan, PAN sangat senang jika ketua umumnya, Zulkifli Hasan diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, PAN sebelumnya memiliki rekam jejak mencalonkan kadernya sebagai calon presiden dan wakil presiden, seperti Amien Rais dan Hatta Rajasa pada 2004 dan 2014 lalu.
"Tentu kalau di dalam partai merupakan kebanggaan jika ketua umum kita bisa maju. Tapi kita juga realistis, kita ingin melihat bagaimana nanti penjajakan di dalam survei yang tentu suatu hal yang bisa kita jadikan pegangan ke depannya." kata dia.
Meski begitu, Eddy menegaskan, belum ada yang bisa diputuskan hingga saat ini sebab masih ada waktu dua tahun menjelang 2024 di mana pembicaraan soal koalisi pun masih cair.
"Saya kira akan banyak terjadi perubahan ke depannya yang tentu nanti akan kita sesuaikan dengan kondisi perubahan saat itu," kata Eddy.
Simak berita terbaru lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.