Djawanews.com – Pernyataaan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman yang melihat semua agama sama di mata Tuhan dan meminta jajarannya tidak bersikap fanatik terhadap agama ditanggapi Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, Cholil Nafis.
"Semua agama benar. Itu menurut Pancasila untuk hidup bersama di Indonesia. Tapi dalam keyakinannya masing-masing pemeluk agama tetap yang benar hanya agama saya. Nah, dalam bingkai NKRI, kita tak boleh menyalahkan agama lain, apalagi menodai. Toleransi itu memaklumi, bukan menyamakan," kata Cholil dalam kicauan di akun Twitter-nya, Rabu, 15 September.
Dalam pandangan Cholil, setiap orang yang memeluk agama akan menganggap agama yang dipeluknya paling benar. Cholil menilai harus ada toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bagi kami, umat Islam, yang benar adalah hanya agama Islam. Kita wajib meyakininya agar iman menancap di hati. Hanya dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara kita harus punya bertoleransi kepada umat beragama lain," ujarnya.
"Posisi TNI dan pemerintah tentu mengayomi semua umat beragama," lanjut Cholil.
Menurut Cholil, sesuatu yang memang berbeda tidak perlu disamakan, begitu juga sebaliknya. Yang terpenting, kata Cholil, setiap orang bisa memaklumi dan menghargai toleransi.
"Yang sama jangan dibeda-bedakan apalagi dipertentangkan dan yang memang beda jangan di sama-samakan. Namun kita tetap harus saling memaklumi dan menghargai. Begitulah makna toleransi yang saya pahami," tuturnya.