Djawanews.com - Kementerian Kesehatan telah mengumumkan turunnya harga tes antigen untuk Jawa-Bali. Harga yang baru itu kini menjadi Rp99 ribu khusus untuk Jawa-Bali. Sementara di luar Jawa-Bali adalah Rp109 ribu.
Turunnya harga tes antigen ini memang melegakan banyak pihak. Namun, apakah turunnya harga tes antigen yang signifikan ini berpengaruh pada kualitasnya?
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof Abdul Kadir mengatakan turunnya harga Rapid Diagnostik Test (RDT) tersebut tak mempengaruhi kualitasnya. Bahkan kini semua RDT antigen yang beredar saat ini telah divalidasi oleh pihak Litbangkes.
"Bahwa semua RDT antigen yang beredar di pasaran itu dilakukan semacam validasi oleh Litbangkes. Sampai sejauh mana sensitivitasnya dan sampai mana spesifitasnya RDT antigen tersebut. Standarnya kalau nggak salah di atas 95 persen," jelas Prof Abdul Kadir dalam konferensi pers, Rabu, 1 September 2021.
Kualitas Bisa Dipertanggungjawabkan
Prof Abdul mengatakan jika RDT antigen yang beredar nanti telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Jadi saat ini memang tinggal menunggu izin edar oleh Kefarmasian dan Alat Kesehatan atau Farmalkes.
Dengan begitu, pihak Kemenkes bisa menjamin bahwa RDT antigen yang beredar di pasaran bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya.
"Sehingga, kita bisa memberikan jaminan kepada RDT antigen yang beredar secara resmi di pasaran yang sudah dapat izin edar dari Farmalkes itu kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Direktur Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan BPKP, Faisal menyebut harga tes antigen bisa turun berkat produksi antigen dalam negeri. Hal ini patut disyukuri karena anak bangsa berhasil memproduksinya di dalam negeri.
Menurutnya, hal ini juga akan membuat harga antigen di pasar lebih bersaing dengan kualitas tes antigen yang tak berkurang dari sebelumnya.