Djawanews.com – Pemerintah Kabupaten Bantul berencana membuat shelter isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) di desa-desa.
Hal tersebut untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk pemenuhan sarana dan prasarana seperti obat-obatan, tenaga medis, dan Alat Pelindung Diri (APD) akan difasilitasi oleh Dinas Kesehatan.
Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo sendiri tidak menyangkal jika tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19 dalam kondisi penuh.
Karenanya, Pemkab Bantul saat ini memaksimalkan RS Veteran Patmasuri di Panggungharjo sebagai shelter isolasi.
Selain itu, Peraturan Bupati tentang Covid-19 akan diubah agar desa bisa mendapat gedung sebagai shelter karantina mandiri.
“Peraturan Bupati akan kita ubah, sehingga dapat mengakomodir shelter isolasi, ada di kalurahan masing-masing,” kata Budi, melansir Suara, Jumat (4/12/2020).
Dia menuturkan, shelter karantina di masing-masing desa tersebut berfungsi untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kasus Covid-19 melonjak tajam.
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, shelter isolasi desa hanya diperuntukkan untuk merawat pasien Covid-19 dengan kategori OTG.
“Keberadaan shelter nantinya dipantai oleh Satgas Covid-19 tingkat desa dan puskesmas,” kata Oki—sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso.
Dia mengatakan, kebijakan pembuatan shelter isolasi di tingkat desa masih akan dikaji dan mungkin baru akan direalisasikan tahun depan.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.