Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya disebabkan oleh cuaca ekstrem. Dalam sepekan terakhir, curah hujan dari cuaca ekstrem ini mencapai 140-180 mm per hari.
"Sebagai contoh pekan lalu kita mengalami hujan ada yang 140-180 mm. Yang biasanya dihitung harian 140 mm, 180 mm itu sangat lebat. Bahkan 180 mm itu bisa dibilang ekstrem. Itu pekan-pekan kemarin itu, jatuhnya dalam durasi 2,5 jam. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh pada saat yang bersamaan," kata Anies kepada wartawan di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Senin 10 Oktober.
Selain cuaca ekstrem, Anies mengatakan kapasitas drainase di permukiman hanya mampu menampung air 50 mm per hari.
Itu sebab, drainase di sejumlah wilayah tak bisa menampung hingga menyebabkan banjir.
"Kondisi itu pasti menimbulkan genangan karena sistem drainase kita, itu menampung 50 mm per hari untuk di kawasan perumahan dan perkampungan. Dan Kalau di kawasan protokol itu sampai 100 mm per hari. Kalau hujannya di atas 100 mm per hari, tentu akan terjadi genangan. Nah apalagi kalau di atas 100 mm dalam waktu 2 jam, 3 jam," ungkapnya.
Anies mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Di antaranya dengan menyiapkan pompa stasioner, pompa mobile, dan lain-lain untuk mengendalikan aliran air.
Sebelumnya, sebagian wilayah DKI Jakarta masih terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung. Data terbaru, 68 RT di DKI Jakarta terendam banjir pada hari ini.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 persen DARI 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin 10 Oktober.
Data yang disampaikan ini adalah per pukul 09.00 WIB. Ketinggian air di berbagai titik banjir ini bervariatif, yakni dari 40 centimeter hingga 270 centimeter.
Dari banjir ini pula, sejumlah warga dari 3 kelurahan mengungsi.
Isnawa mengatakan petugas gabungan sudah berada di lokasi untuk memonitor kondisi genangan dan melakukan penyedotan air.