Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Alasan Nama Erick Thohir Terpental dari Capres yang Bakal Diunggulkan Partai Nasdem
Menteri BUMN Erick Thohir mental dari pilihan Capres 2024 yang bakal diunggulkan partai NasDem. (headline.com)

Alasan Nama Erick Thohir Terpental dari Capres yang Bakal Diunggulkan Partai Nasdem

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 19 Juni 2022 at 09:42am

Djawanews.com – Nama Menteri BUMN Erick Thohir sempat menjadi salah satu kandidat yang menjadi pembahasan pada Rakernas (Rapat Kerja Nasional) partai Nasdem untuk diunggulkan pada Pemilu 2024. Namun, pada keputusan akhirnya, nama Erick rupanya tersingkir dan mental.

Partai NasDem akhirnya merekomendasikan tiga nama sebagai bakal calon presiden, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di malam penutupan Rapat Kerja Nasional, Sabtu, 18 Juni.

"Tiga nama ini adalah pilihan Rakernas. Saya harus mengingatkan, tidak ada yang kurang antara satu sama lain. Di antara ketiganya, nilainya semua sama di mata saya sebagai ketua umum," ujar Paloh.

Setelah rakernas memutuskan tiga nama bakal capres rekomendasi, Surya Paloh akan bertugas membangun koalisi dengan partai-partai yang tertarik dengan tiga figur itu. "Insyaallah nanti kami akan tetapkan satu (nama capres), waktu dan tempatnya kita cari hari baik, bulan baik," tuturnya.

Nama Anies, Andika, dan Ganjar diputuskan dalam rapat pleno steering committee pada Kamis malam, 16 Juni 2022. Tiga nama tersebut digodok berdasarkan hasil usulan 34 Dewan Pimpinan Wilayah NasDem. Usulan disampaikan dalam sidang pleno terbuka pada siang harinya.

Dalam sidang tersebut, tokoh eksternal partai mendominasi usulan DPW. Lima nama teratas yakni Anies Baswedan dengan perolehan dukungan 32 DPW. Di bawah Anies, Ganjar Pranowo dengan dukungan 29 DPW.

Baca Juga:
  • Presiden Prabowo Dukung Rencana Ketum PSSI Bangun Klub Amatir di Daerah
  • Presiden Prabowo Tunjuk Erick Thohir dan Muliaman Hadad Jadi Dewas Danantara Indonesia
  • Menteri BUMN Sebut Indonesia Mulai Produksi Alumina Sendiri Maret 2025

Berikutnya Menteri BUMN Erick Thohir dengan 16 suara, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel 14 suara, dan Jenderal Andika Perkasa 13 suara. Namun, nama Gobel dan sejumlah kader internal yang masuk usulan dieliminasi. Sebab, NasDem memutuskan tidak mengajukan kader internal di Pilpres 2024.

Kepada Tempo, Sekretaris Steering Committee Rakernas NasDem Willy Aditya bercerita, mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat pleno murni dilakukan dengan musyawarah mufakat. "Sejak awal kami tetapkan musyawarah di dalam tata tertib. Kami putuskan tidak ada voting, karena kalau ada voting, partai pasti rusak, akan ada gerakan politik sana-sini," ujar Willy, Jumat malam, 17 Juni 2022.

Kendati demikian, Willy tidak menampik bahwa suara dukungan terbanyak dari DPW juga menjadi pertimbangan steering committee dalam mengambil keputusan. Empat nama dengan dukungan terbanyak adalah Anies, Ganjar, Erick Thohir, dan Andika.

Dia menjelaskan, panitia menggunakan variabel kuantitafif dan variabel kualitatif dalam mengambil keputusan. "Jadi kami memakai pendekatan kualitatif setelah pendekatan kuantitafif. Pak Surya kan berpesan untuk tidak membebek hasil survei. Jadi dua variabel itu kami padankan, maksudnya berimbang antara kuantitatif dan kualitatif," ujar dia.

Merujuk pertimbangan tersebut, akhirnya diputuskan tiga nama, yakni Anies, Andika, dan Ganjar. Faktor utama memilih Anies dan Ganjar diakui menilik variabel kuantitafif, disamping kapabilitas keduanya juga dinilai mumpuni. "Anies dan Ganjar itu masuk dua besar hampir di semua survei yang kami lakukan. Keduanya sangat dominan, sangat menonjol, sehingga itu menjadi pilihan yang rasional bagi kami Partai NasDem," ujar Willy.

Sementara pertimbangan memilih Andika, lanjut Willy, lebih berdasarkan pertimbangan kualitatif. Partai NasDem melihat Andika sebagai sosok yang memiliki integritas dan komitmen kebangsaan yang kuat.

"Jadi Andika itu lebih kepada pendekatan kualitatif. Kalau Anies-Ganjar itu kan dua nama yang menonjol, hampir mutlak. Andika ini memang karena kami melihat pada faktor kesejarahan, faktor representasi, dan kami melihat Andika Perkasa memiliki sebuah posisi yang patut kami apresiasi," tuturnya.

Menurut Willy, tidak ada dinamika yang berarti dalam rapat pleno pengambilan keputusan yang digelar pada pukul 22.00-23.30, Kamis malam itu. Musababnya, ujar dia, nama-nama yang dihasilkan sudah muncul sesuai riset yang dilakukan Partai NasDem di 80 daerah pilihan dengan memakai preferensi variabel kuantitafif dan kualitatif.

"Syarat DPW mengajukan nama capres kan juga harus melakukan survei dapil (daerah pemilihan). Kami secara maraton membahas hasil survei itu sebelumnya. Steering committee tinggal mengonfirmasi saja. Jadi, rapat kemarin malam itu tinggal gong-nya saja," tuturnya.

Namun, Willy membantah bahwa usulan DPW hanya sekadar formalitas sementara nama capres sebetulnya sudah ada di kantong Surya Paloh sejak awal. "Tidak formalitas, silakan konfirmasi saja ke lembaga-lembaga survei yang kami ajak kerjasama. NasDem selalu saintifik, enggak mungkin kami lucu-lucuan. Kemarin kami jejerkan semua hasil survei, kami baca laporan DPW, lalu kami melakukan simulasi-simulasi sebelum akhirnya diambil keputusan," ujar dia.

Ketua DPP Partai NasDem itu menyebut Surya Paloh hanya menitipkan pesan agar keputusan penentuan calon presiden tidak membebek pada hasil survei. Surya menginginkan figur yang  memiliki kualitas dan kapabilitas bisa memberi jaminan stabilitas ekonomi politik di tengah kondisi pascapandemi dan ancaman krisis global. Tiga variabel kualitatif utama yang dipertimbangkan internal adalah kapasitas, integritas, dan moralitas.

"Kami tidak ingin terjebak dalam populisme terus terus-menerus," ujar dia. "Keseimbangan antara representasi sipil dan militer inilah yang menjadi keputusan kami di dalam bermusyawarah menentukan tiga nama bakal calon presiden."

Willy Aditya mengakui keputusan partainya mengusung kader eksternal tentu memiliki tantangan dan risiko tersendiri. NasDem juga sebelumnya mengaku belum pernah menjalin komunikasi soal pencapresan dengan kandidat-kandidat terpilih ini. Komunikasi baru akan dijalin setelah rakernas kelar.

"Kalau ada satu yang menolak misalnya, dari kandidat yang tiga itu, ya tinggal dua nama. Enggak mungkin juga ada pemain pengganti masuk, ya harus berbesar hati (kalau ditolak). Kami ingin demokratis dan risiko itu sudah menjadi konsekuensi dari pilihan yang terbuka," ujar Willy dalam konferensi pers NasDem kemarin.

Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#partai nasdem#SURYA PALOH#jakarta#Sombong#GANJAR PRANOWO#ANIES BASWEDAN#PILPRES 2024#Andika Perkasa#Erick Thohir

Berita Terkait

    Mensos: 63 Titik Siap Menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada 14 Juli
    Berita Hari Ini

    Mensos: 63 Titik Siap Menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada 14 Juli

    Djawanews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan Sekolah Rakyat di 63 titik siap beroperasi mulai 14 Juli 2025 mendatang. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Mendagri Tito Sebut Gibran Tidak Harus Berkantor di Papua
    Berita Hari Ini

    Mendagri Tito Sebut Gibran Tidak Harus Berkantor di Papua

    MS Hadi 09 Jul 2025 11:37
  • Dahlan Iskan Tersangka, Pengacara: Bukan Terlapor Kok, Bagaimana Ceritanya
    Berita Hari Ini

    Dahlan Iskan Tersangka, Pengacara: Bukan Terlapor Kok, Bagaimana Ceritanya

    MS Hadi 09 Jul 2025 10:08
  • Komisi I Dorong Pemerintah Lobi Ulang AS Soal Tarif Impor 32 Persen
    Berita Hari Ini

    Komisi I Dorong Pemerintah Lobi Ulang AS Soal Tarif Impor 32 Persen

    Djawanews.com – Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mendesak pemerintah untuk segera melakukan lobi ulang dengan Amerika Serikat (AS) menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang mempertahankan ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Pramono: Belum Terlalu Perlu Modifikasi Cuaca karena Curah Hujan di Jakarta Tidak Terlalu Tinggi
    Berita Hari Ini

    Pramono: Belum Terlalu Perlu Modifikasi Cuaca karena Curah Hujan di Jakarta Tidak Terlalu Tinggi

    MS Hadi 09 Jul 2025 07:10
  • Kapolri Tegaskan Robot Polisi Belum Pakai Anggaran Negara karena Masih Tahap Uji Coba
    Berita Hari Ini

    Kapolri Tegaskan Robot Polisi Belum Pakai Anggaran Negara karena Masih Tahap Uji Coba

    MS Hadi 08 Jul 2025 20:38

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Dirut Sritex Bantah Uang Rp2 Miliar yang Disita Kejagung terkait Korupsi: Tabungan Pendidikan Anak
Berita Hari Ini

1

Dirut Sritex Bantah Uang Rp2 Miliar yang Disita Kejagung terkait Korupsi: Tabungan Pendidikan Anak

Dinonaktifkan, PM Paetongtarn Minta Maaf ke Publik Thailand
Berita Hari Ini

2

Dinonaktifkan, PM Paetongtarn Minta Maaf ke Publik Thailand

Soal Surat Pemakzulan Gibran, Puan: Jika Sudah Diterima, Kita Akan Proses Sesuai Mekanisme
Berita Hari Ini

3

Soal Surat Pemakzulan Gibran, Puan: Jika Sudah Diterima, Kita Akan Proses Sesuai Mekanisme

Buntut Insiden Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Khusus Rumah Doa
Berita Hari Ini

4

Buntut Insiden Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Khusus Rumah Doa

Jangan Terlewatkan! Musikal Petualangan Sherina Kembali Digelar 11–20 Juli 2025
Berita Hari Ini

5

Jangan Terlewatkan! Musikal Petualangan Sherina Kembali Digelar 11–20 Juli 2025

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up