Djawanews.com – Akun YouTube resmi PKS dengan nama channel PKS TV diretas dan berubah nama menjadi Tesla Inc. Akun itu tidak bisa diakses pada Rabu, 4 Januari, pagi, dan kini memuat konten terkait pengusaha Amerika Serikat, Elon Musk dan bisnis Kripto.
"Kami bisa menginformasikan bahwa akun YouTube resmi PKS TV telah dihack dan diambil alih oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Diubah nama akunnya menjadi Tesla Inc, dan mengunggah video tentang Elon Musk dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia kripto," ujar Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri, dikutip dari VOI, Rabu, 4 Januari.
Mabruri mengungkapkan, peretasan media sosial partainya ini serupa dengan kejadian yang dialami akun YouTube milik publik figur tanah air. Sebab, aksi peretasan tidak lama berselang setelah akun YouTube milik Raditya Dika dan Arief Muhammad diretas dan diganti nama menjadi channel Tesla.
"Ada kemiripan dimana akun YouTube Raditya Dika saat itu juga diubah namanya menjadi akun YouTube dengan nama Tesla," ungkapnya.
Mabruri menduga, akun-akun YouTube dengan pengikut besar di Indonesia tengah menjadi sasaran peretasan dengan tujuan promosi dunia kripto dan sejenisnya. Terlebih, kata dia, PKS TV merupakan akun YouTube partai politik dengan jumlah subscriber paling banyak diantara parpol lainnya di Indonesia.
"Modus pengambilalihan akun YouTube dengan jumlah pengikut banyak di Indonesia akhir-akhir ini harus menjadi kewaspadaan," tegas Mabruri.
Dia pun menyarankan agar tim cyber penegak hukum ikut mencermati fenomena pengambilalihan akun YouTube dengan pengikut banyak di Indonesia. Termasuk milik PKS TV, agar publik juga merasa aman dari tindak kriminal siber yang tidak bertanggungjawab.
"Pemerintah bisa bekerjasama dengan YouTube maupun aplikasi OTP lainnya yang beroperasi di Indonesia untuk benar-benar melindungi akun-akun resmi yang terverifikasi agar tidak menjadi korban kejahatan siber," jelas Mabruri.
Mabruri menambahkan, saat ini tim PKS TV sedang berupaya mengembalikan akun YouTube dengan subscriber 202 ribu tersebut.
"Jika akun-akun besar saja dengan mudah diambil alih lalu bagaimana akun-akun milik masyarakat. Ini yang harus jadi perhatian bersama," tandasnya.