Djawanews.com – Banjir Sampang, Jawa Timur merendam setidaknya lima kelurahan dan empat desa di wilayah Pulau Madura hingga membuat aktivitas warga lumpuh. Sejauh ini, menurut catatan kepolisian, ada satu korban tewas dalam peristiwa banjir Sampang. Kapolsek Sampak AKP Tomo menjelaskan, korban meninggal bernama Mohammad Ali (27) warga Desa Sumber Kari, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Menurut dia, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah berpamitan kepada istrinya, Kholifah, untuk mengambil charger telepon genggam di dalam kamar di rumah kontrakan tersebut.
"Di sana ia ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengambang," kata Tomo, Senin (2/1) seperti dikutip dari Antara.
Ia menuturkan, korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu (1/1) sekitar pukul 16.00 WIB di rumah kontrakannya di Dusun Tasean, Desa Panggung, Kecamatan Sampang.
Hasil pemeriksaan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang menunjukkan adanya bekas luka sengatan listrik di telapak tangan kiri korban.
"Saat itu, kondisi listrik masih menyala. Jadi, korban ini tersengat aliran listrik," kata Tomo.
Jasad korban diperiksa di Puskesmas Kemuning sebelum dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Probolinggo.
Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah korban.
"Semoga tidak ada korban lagi. Karena itu, mari kita semua sama-sama meningkatkan kewaspadaan atas musibah yang terjadi di kota ini," katanya.
Luapan air Sungai Kalikamoning menyebabkan banjir di Sampang sejak 31 Desember 2022. Hingga Senin banjir masih menggenangi bagian wilayah itu.
Sebelumnya, terkait banjir yang terjadi, Slamet mengatakan diduga akibat luapan air sungai dan merupakan banjir kiriman dari hulu sungai.
"Kami berharap masyarakat sabar, karena ini musibah. Kami juga terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga. Terima kasih pula kepada Pak Pangdam yang telah peduli kepada warga yang tertimpa musibah saat ini," kata Slamet dalam kesempatan bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyambangi pengungsi akibat banjir, Minggu malam.
Dalam kesempatan yang sama, Mayjen Farid menjelaskan dari pihak Kodam Brawijaya menerjunkan unit perahu karet untuk membantu evakuasi, dan menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa nasi bungkus untuk korban banjir di empat desa dan enam kelurahan di Kota Sampang, Jawa Timur, Minggu malam.
"Tadi kami melihat banyak rumah warga yang terendam dan banyak warga yang mengungsi. Karena itu malam ini kami bersama bapak bupati mengantarkan makanan karena dampak banjir ini warga tidak bisa memasak makanan, tidak punya air bersih dan juga tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya," ujar Pangdam.
"Malam ini kami sedang meluncurkan 4 unit perahu karet dari Kodam untuk membantu penyaluran logistik ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau petugas. Selain itu, dapur umum juga akan ditambah kalau memang dibutuhkan," katanya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.