Djawanews.com – Kepala Desa Krinjing, Ismail mengonfirmasi keputusan 121 orang pengungsi Gunung Merapi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang akhirnya pulang ke kediaman mereka masing-masing.
Ratusan pengungsi dari Dusun Trono, Trayem, dan Pugeran, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu mengaku bosan karena sudah berbulan-bulan berada di kamp pengungsian. Kendati perkampungan mereka hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Merapi dan merupakan kawasan rawan bahaya saat erupsi terjadi.
"Mereka memilih pulang sementara karena merasa jenuh di pengungsian. Sebenarnya dari Pemkab Magelang belum memberikan izin, karena masa tanggap darurat masih berlangsung hingga 14 Februari mendatang. Namun, karena alasan kemanusiaan, BPBD memberikan izin untuk sementara boleh pulang," kata Ismail dikutip dari Tugu Jogja.
Meski diizinkan pulang, para pengungsi wajib kembali ke kamp pengungsian jika terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan aktivitas Gunung Merapi saat ini masih sangat tinggi dan berbahaya, sehingga masyarakat diminta waspada.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.