Djawanews.com – Para Direktur Utama BUMN diminta berani mengeksekusi proyek perusahaan. Pernyataan ini di sampaikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya kira BUMN ini kalau mau jadi dirut (direktur utama), Anda harus berani eksekusi, kalau tidak berani eksekusi, jangan jadi dirut," ujar Ahok di akun Youtube Panggil Saya BTP pada Jumat, 19 November.
Ahok berpendapat bahwa keberanian merupakan hal yang wajib ditunjukkan. Mengingat seorang Dirut sudah memiliki gaji yang besar dan sudah sesuai dengan tanggung jawab dan tantangan kerja yang dimiliki seorang Dirut.
"Saya suka bercanda, 'Gaji gue sama tunjangan kalau dihitung-hitung mungkin cuma 35 persen, teorinya sih 45 persen (dari dirut)', tapi masa eksekusi mesti kasih kepada kita yang komut (komisaris utama) gitu loh? Jadi saya suka becanda, 'Kalau berani terima gaji besar, tantiem besar, ya Anda harus berani eksekusi' begitu," kata Ahok.
Ahok mengatakan, ada beberapa dirut yang takut untuk melaksanakan sebuah proyek lantaran takut salah perhitungan. Pasalnya, salah perhitungan dan kebijakan eksekusi akan merugikan perusahaan dan dirut akan menjadi sorotan publik. Para dirut juga takut kalau-kalau masyarakat menganggap mereka sengaja mengambil keputusan yang merugikan perusahaan hingga dugaan-dugaan korupsi.
"Tapi persoalan soal business judgement kan ya namanya juga bisnis, bisa untung, bisa rugi. Misalnya sekarang, siapa pernah berpikir soal covid-19?" ucapnya.
Ahok memberi contoh, misalnya seorang dirut BUMN memutuskan ingin melakukan diversifikasi usaha dengan membangun anak usaha berupa maskapai penerbangan atau mendirikan hotel. Kemudian, pandemi covid-19 mewabah dan membuat kedua bisnis redup.
Padahal, kajian perusahaan dulu menyatakan kedua lini bisnis bisa mendatangkan keuntungan. Hal ini yang membuat perusahaan tetap membuka bisnis dan melakukan pinjaman ke bank untuk memenuhi biaya operasional.
"Tapi tiba-tiba datang covid-19, (perusahaan) Anda jadi berdarah-darah harus bayar ini, itu, pasti rugi. Tapi apa seperti itu Anda bisa dipenjara? Harusnya tidak," imbuhnya.
Ahok menyarankan, seorang dirut bias menggandeng konsultan untuk bias memantapkan rencana dan eksekusi sebuah proyek.
Namun di sisi lain, Ahok mengaku siap membela dirut BUMN yang berani mengeksekusi sebuah proyek namun dianggap gagal. Dengan syarat dirut tersebut benar-benar bersih.
"Saya bilang kalau sampai ada oknum aparat hukum mengerjai kamu dan kamu tidak terima uang, tidak ada mens rea mau curi, saya belain kamu, kita lawan bersama, saya berani. Kenapa takut? Wong enggak nyolong kok. Lo tanya saja, panggil saja, ke saya, datanya saya kasih, tapi mesti fair, jangan buat kebijakan yang buat nyolong," tegasnya.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews