Video banjir viral di Gunung Merbabu yang belum lama ini tersebar di media sosial, akhirnya diklarifikasi otoritas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb).
Banjir yang terjadi di jalur pendakian Selo Pos 2 Pandeyan, Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali tersebut terjadi akibat curah air hujan yang begitu tinggi mengaliri lereng-lereng nan curam.
Tanggapan BTNGMB Banjir di Gunung Merbabu
“Jadi, memang kemarin hujan sangat lebat tidak berhenti sampai malam. Kebetulan intensitas hujan di puncak Merbabu lebih tinggi. Itu bukan banjir, tetapi kondisi di Pos 2 dari simpang macan sangat curam. Sehingga menjadi limpahan air dari puncak,” ujar ketua BTNGMb, Junita Parjanti seperti dikutip dari Kompas.com
Banjir yang terjadi pada hari Minggu (2/2/2020) itu mengaliri lereng curam dengan tingkat kemiringan 45 derajat pada ketinggian 2.414 mdpl.
Meski demikian, dalam rapat internal yang dilakukan awal pekan ini, ketua BTNGMb, Junita Parjanti menyebut jalur pendakian Selo, Boyolali tetap dibuka. Keputusan ini berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan kesiapsiagaan pengelola. Namun sebagai catatan, para pendaki tetap diminta untuk berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum mengunjungi Gunung Merbabu.
Lebih lanjut, Junita menyebut jalur pendakian Gunung Merbabu tetap dapat ditutup sewaktu-waktu apabila situasi tidak memungkinkan. Terlebih jika hujan sering turun. Hal itu dilakukan demi menghindari hal buruk terjadi.
“Kalau kondisinya tidak memungkinkan kita bisa menutup jalur pendakian. Bukan berarti kita membuka menutup saja, tetapi situasinya memang tidak memungkinkan. Dari pada berbahaya untuk semua kita minta pengertiannya,” terang Junita.