Djawanews.com – Bagi industri pariwisata, China merupakan pasar turis terbesar di dunia. Jumlah turis China selama dua dekade terakhir bahkan melesat jauh di angka 150 juta pada tahun 2018. Atau 33 kali banyak ketimbang tahun 2000 yang hanya mencapai 4,5 juta turis.
Turis China Nggak Bisa Kemana-mana
Tak heran, pasca wabah virus Corona merebak, turis China yang mayoritas berdiam di rumah menyebabkan industri pariwisata lesu. Salah satu yang turut merasakan dampaknya, Biil Egerton, pemilik agen travel Koala Blue di Queensland, Australia selama 25 tahun terakhir.
“Turis China memberikan pemasukan sekitar 10-20% bagi bisnis saya. Pemerintah mungkin tidak benar-benar memahami hilangnya betapa besarnya dampak virus Corona bagi industri pariwisata. Kami kehilangan begitu banyak pemasukan. Taman hiburan dan hotel-hotel mengalami banyak kerugian. Sejauh ini, China merupakan pasar turis terbesar untuk pariwisata,” ungkap Bill seperti dikutip dari CNN.
Turis China merupakan aset industri pariwisata yang berharga bagi Australia. Mereka bahkan dapat memberikan pemasukan hingga 1,6 miliar dollar pada tahun 2019.
Kerugian yang sama turut dirasakan para pelaku pariwisata di kawasan Asia Pasifik, Eropa dan Amerika yang kehilangan pangsa pasar terbesar mereka.