Djawanews.com – Tercatat 16 hotel dan villa di Denpasar, Bali, tutup permanen karena pandemi COVID-19. Lebih dari seratus hotel-villa lainnya tutup sementara.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani mengatakan pandemi membuat para pelaku usaha terpukul.
"Sangat terpukul semua pengusaha-pengusaha yang terkait dengan pariwisata. Karena, pandemi ini luar biasa kena dampaknya. Khususnya, hotel-hotel dan destinasi wisatanya juga sangat terdampak," kata Mulyani, mengutip voi.id, 1 September.
Dari survei yang dilakukannya, tercatat 49 hotel berbintang di Denpsar tutup, sedangkan 3 hotel berbintang tutup sementara. Kemudian ada 11 hotel non bintang yang tutup permanen. Sedangkan yang tutup sementara 70 hotel non bintang.
Ada juga 2 pondok wisata tutup permanen, 3 villa juga melakukan hal yang sama.
"Itu hasil survei kami sekitar bulan Juli 2021. Untuk (jumlah hotel yang dijual) kami kurang tahu," imbuhnya.
Kadis Pariwisata Denpasar mengatakan, nasib pariwisata di Bali tergantung kebijakan pemerintah pusat. Bila situasi COVID-19 membaik, diharapkan gerbang wisatawan mancanegara dibuka.
"Kebijakan ini tidak di daerah tapi kami sangat tergantung kepada Pemerintah Pusat. Apabila pintu-pintu kedatangan wisatawan mancanegara belum dibuka oleh pemerintah pusat kami akan tetap seperti ini. Kami sangat berharap pemerintah pusat mau mempertimbangkan untuk bisa membuka aksesnya kepada Bali khususnya di Indonesia," ujar Mulyani.