Djawanews.com – Sejak diterbitkannya instruksi untuk menjaga jarak antarsesama (social distancing) dan melakukan aktivitas di rumah, pariwisata dalam negeri pun lesu. Bahkan, kelesuan tersebut telah mulai terjadi sejak sebelum ada pengumuman soal masyarakat Indonesia yang terserang virus corona pada awal Maret.
Hal ini berkaitan erat dengan ekonomi Indonesia. Pasalnya, sektor pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
Virus Corona Mengancam Kehidupan Pariwisata Indonesia
Para karyawan yang berkerja di sektor pariwisata dibayang-bayangi oleh PHK. Berbagai tempat wisata terancam ditutup. Ini bukan hanya perkiraan, namun telah ada yang mengalami. Aston Bogor and Resort telah membuat keputusan untuk menutup hotel bintang empat mereka sekaligus merumahkan karyawan-karyawannya yang berjumlah 120 orang.
Menyikapi pergolakan di dunia pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyatakan bahwa pemerintah masih mempersiapkan langkah-langkah dan kebijakan guna menangani hal tersebut.
“Pemerintah juga mempersiapkan berbagai kebijakan dan langkah agar dapat mengurangi dampak wabah ini (virus corona) terhadap berbagai usaha, tentunya termasuk untuk sektor pariwisata ekonomi kreatif dan juga para pekerjanya. Dalam waktu dekat ini, pemerintah akan segera mengumumkan langkah-langkah konkret terkait hal-hal di atas,” jelas Wishnutama, Senin (23/03/2020), seperti dikutip Djawanews dari Liputan6.