Djawanews.com – Di tengah perairan luas Islandia, terdapat Pulau Grimsey yang unik dan penuh pesona. Pulau kecil ini memiliki luas 6,5 kilometer dan dikenal sebagai salah satu permukiman paling terpencil di Eropa.
Berbeda dengan kebanyakan pulau lainnya, Grimsey tidak ramai oleh kehidupan manusia. Dilansir dari Times of India, hanya sekitar 20 orang yang tinggal di sana, namun memiliki lebih dari 1 juta burung yang menjadi penduduk utama pulau tersebut.
Meski pemandangannya menakjubkan, kehidupan di sini sangat sulit dan penuh ketidakpastian, karena komunitas kecil ada yang berjuang keras untuk bertahan hidup.
Menurut laporan dari berbagai media online, ribuan burung datang ke pulau ini setiap musim panas untuk bertelur di tebing-tebing dan pantainya yang berbatu.
Puffin, burung tern Arctic, razorbill, dan guillemot adalah burung yang paling umum ditemukan di sini. Lokasi ini menjadikannya surga sejati bagi para pengamat burung.
Keanekaragaman hayati di pulau ini tidak hanya tentang burung. Domba dan kuda Islandia bebas berkeliaran, merumput di tanah pulau yang tidak rata, dan menambah keindahan alamnya. Keindahan alam yang belum tersentuh ini terasa seperti sesuatu yang keluar dari sebuah mimpi.
Pulau ini dulunya adalah salah satu tempat paling terpencil di Bumi selama berabad-abad. Dipercaya bahwa kapal hanya datang dua kali setahun dan penduduk yang tinggal di sana harus bergantung pada keterampilan serta kreativitas mereka sendiri untuk bertahan hidup.
Namun kini, dengan koneksi yang lebih baik, pulau ini menjadi lebih mudah dijangkau. Anda bisa terbang singkat dari Akureyri atau naik feri dari Dalvík untuk sampai ke pulau ini.
Meski akses lebih mudah, kehidupan di pulau ini masih sangat berat. Musim dingin yang panjang dan keras dengan suhu membeku dan angin kencang, membuat orang-orang yang tinggal di sini sepanjang tahun harus menghadapi isolasi dan keterbatasan pasokan.
Menurut laporan media, perikanan selalu menjadi mata pencaharian utama pulau ini, namun pembatasan perikanan oleh pemerintah semakin menyulitkan keadaan. Aturan-aturan ini mengharuskan penduduk untuk membangun fasilitas pengolahan ikan, yang tentunya sulit untuk dilakukan oleh komunitas sekecil ini.
Akibatnya, banyak nelayan yang terpaksa menghentikan pekerjaannya. Meskipun pariwisata membawa sedikit pendapatan selama bulan-bulan musim panas, itu tidak cukup untuk mendukung ekonomi pulau ini sepanjang tahun.
Pulau ini dulunya memiliki komunitas yang berkembang pesat. Namun kini hanya tersisa 20 penduduk. Sebagian besar rumah kosong selama musim dingin, karena banyak orang pindah ke daratan utama untuk mencari peluang yang lebih baik.
Di musim panas, pulau ini menjadi ramai saat para wisatawan datang untuk melihat burung-burung dan menikmati keindahan Arktiknya. Setelah burung-burung pergi, pulau ini kembali menjadi sepi dan kosong, dengan hanya sedikit orang yang tinggal di sana menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Grímsey bukan hanya rumah bagi burung-burung, tetapi juga bagian yang sangat penting dalam sejarah Islandia. Manusia telah tinggal di sana sejak masa-masa awal pemukiman, dan ini menunjukkan kekuatan serta tekad mereka yang memilih untuk hidup di tempat sangat terpencil dan penuh tantangan ini.
Menurut sumber media, pejabat pemerintah, termasuk Menteri Pangan, Pertanian, dan Perikanan Islandia, Bjarkey Olsen Gunnarsdóttir, menyadari tantangan yang dihadapi Grímsey. Telah ada pembicaraan tentang solusinya, namun hingga kini belum ada langkah nyata yang diambil.