Bali merupakan ikon wisata Indonesia di mata dunia. Selain menyimpan eksotisme budaya, keindahan alam di Bali adalah daya tarik yang tiada duanya. Salah satunya adalah daerah Celukan Bawang.
Celukan Bawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Berada di pesisir pantai dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 meter dari permukaan laut, membuat daerah ini berpotensi sebagai destinasi wisata yang menarik.
Saat ini Celukan Bawang lebih dikenal sebagai pelabuhan laut di kabupaten Buleleng, dengan banyaknya kapal-kapal besar yang berlabuh di sana. Namun daerah tersebut juga menyimpan potensi wisata lainnya, berikut ini Djawanews rangkum.
Potensi Wisata Celukan Bawang Bali
1. Celukan Bawang Cruise Port
Pembangunan pelabuhan di Celukan Bawang sudah dimulai dari akhir tahun 2017, dan kini digunakan bagi kapal-kapal pesiar besar untuk berlabuh. Para turis yang singgah kemudian dapat menikmati beberapa objek wisata di sekitar Celukan Bawang, seperti Pantai Lovina, Kebun Raya Bedugul, Danau Beratan, dan Taman Nasional Bali Barat.
Dipilihnya Celukan Bawang dermaga kapal pesiar lantaran memiliki lokasi yang strategis. Adanya cruise port di kawasan tersebut memang ditujukan untuk mempromosikan dan memajukan pariwisata Indonesia khususnya di wilayah Bali. Hal tersebut diperkuat dengan data Cruise Line International Association, yang mengungkap jika lebih dari dua juta wisatawan menggunakan kapal pesiar ke Benua Asia.
2. Wisata Terumbu Karang di Celukan Bawang
Selain cruise port, baru-baru ini publik digemparkan dengan penemuan aneka ragam spesies baru di Pantai Celukan Bawang. Temuan tersebut diperkenalkan oleh Yayasan Bumi Hijau Indah (YBHI) sebuah yayasan yang berkonsentrasi dalam pelestarian terumbu karang.
Hingga kini ditemukan sekitar delapan spesies terumbu karang yang ditemukan di perairan Celukan Bawang. Sampai saat ini YBHI masih melakukan riset dan penelitian atas temuannya tersebut.
Jenis-jenis spesies baru yang ditemukan di di perairan depan PLTU Celukan Bawang tersebut berusia antara 4—5 tahun. Hal tersebut, menurut YBHI, membuktikan jika perairan di sekitar Celukan Bawang masih terjada dan dalam kondisi yang baik.
Penemuan spesies baru di perairan Celukan Bawang, tidak menutup kemungkinan untuk kedepannya akan digunakan sebagai destinasi wisata menyelam atau snorkling.