Djawanews.com - Penjualan campervan atau mobil rumah meningkat dengan pesat dalam satu tahun terakhir. Hal ini berarti terjadi selama pandemi Covid-19.
Di Australia, kendaraan yang kerap digunakan untuk berlibur itu tercatat telah dijual sebanyak 750.000 unit.
Selanjutnya di Eropa, berdasarkan Federasi Caravan Eropa, pada 2020 penjualan mobil rumah itu meningkat 12 persen mencapai angka penjualan 235.000 unit.
Peningkatan tren berpergian dengan campervan terjadi di luar negeri khususnya di benua Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Tren ini meningkat khususnya di sepanjang pandemi Covid-19.
Salah satu pemilik mobil rumah ini adalah Jean Michel Sibois warga Prancis yang sudah pensiun dari pekerjaannya. Ia menjadi bagian dari orang-orang yang “kabur” dengan campervan-nya, dari pandemi Covid-19.
Berpergian dengan campervan dinilai bisa membuat mereka jadi lebih bahagia dan mendapat kedamaian.
“Kami ingin sedikit lebih leluasa, tidak terlalu dibatasi untuk mendapatkan sedikit kedamaian,” ujar Jean.
Identik dengan Pensiunan
Pengusaha rental mobil rumah mewah Julie Vignaux pun berpendapat dengan kendaraan untuk berlibur itu orang-orang dapat tetap aman.
Campervan memang identik dengan kendaraan untuk para pensiunan. Namun, campervan saat ini telah mengikuti perubahan zaman menjadi atraksi baru untuk konsumen yang lebih muda. Anak-anak muda yang memutuskan berpergian dengan campervan di masa pandemi pun berpendapat cara itu mengeluarkan biaya yang lebih murah.
US RV Industry Association (RVIA) mencatat kini pembeli mobil rumah didominasi oleh usia yang lebih muda. Rentang usianya 41 tahun meski pemilik campervan masih didominasi oleh para pensiunan dengan rata- rata usia 53 tahun.
Bagaimana dengan Indonesia? Ada yang tertarik untuk memiliki campervan juga?