Djawanews.com – Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Nardi mengungkapkan pada 19 Februari 2021 lalu, Candi Ceto dan Candi Sukuh resmi dibuka kembali.
Namun demikian, jumlah pengunjung kedua candi di Desa Berjo Ngargoyoso itu dibatasi maksimal 30 persen saja di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
“Jumlah pengunjung biasa. Pada Jumat atau hari pertama dibuka setelah sekian lama, Candi Ceto dikunjungi 60 orang sedangkan Candi Sukuh 6 orang. Pada Sabtu, 230 orang di Candi Ceto sedangkan 34 orang di Candi Sukuh,” kata Nardi dikutip dari KR.
“Kalau melihat jumlah, itu biasa. Di akhir pekan saat sebelum pandemi, sampai ribuan tamu,” lanjutnya.
“Memang jangan terlalu ramai karena aturannya tak boleh lebih dari 30 persen kapasitas,” jelas Nardi.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar Titis Sri Jawoto menyambut baik pembukaan kembali dua situs bersejarah tersebut.
“Ini merupakan jawaban surat permohonan agar dua candi itu diperbolehkan dibuka untuk umum. Surat permohonan pada dua pekan lalu ke Kemendikbud, akhirnya dijawab. Ini yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat,” kata Titis.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.