Djawanews.com – Bangunan Museum Pusaka Karo Desa Gundaling I bentuknya cukup unik. Hal tersebut karena dahulu gedung museum merupakan gereja Katolik yang kemudian berubah fungsi. Lokasinya termasuk strategis, yaitu ada di Jalan Perwira No.3 Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Museum ini terletak tidak jauh dari kantor Tourist Information Centre, Plaza Telkom, dan Pasar Buah Berastagi. Museum Pusaka Karo termasuki museum swasta. Penggagasnya adalah Joosten Leonardus Egidius, seorang Pastor Belanda yang telah lama menetap di Indonesia (45 tahun).
Keunikan Museum Pusaka Karo Desa Gundaling I
Selain dikunjungi wisatawan lokal, Museum Pusaka Karo juga dikunjungi para wisatawan dari berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Inggris, Belanda, Jerman, Belgia, dan Amerika. Jika traveler ingin masuk, tidak ada ada biaya tiket sama sekali. Museum hanya menyediakan kotak dari kaca untuk menerima donasi dari para pengunjung.
Museum ini dibangun dengan tujuan untuk melestarikan, merawat, mengembangkan, dan mengenalkan kebudayaan Karo. Ada banyak benda yang dipajang di museum ini, salah satunya adalah pustaha laklak. Ini adalah benda yang berbentuk buku, dibuat dari kulit kayu, dengan tulisan beraksara Karo berupa mantra-mantra yang penulisannya menggunakan tinta dari getah kayu.
Ada pula padung-padung. Padung-padung adalah anting-anting khas Karo yang dibuat dari perak, digunakan sebagai hiasan ketika dilangsungkan pesta adat. Masih ada banyak lagi koleksi yang dimiliki oleh Museum Pusaka Karo Desa Gundaling I. Jika penasaran, traveler bisa datang ketika jam buka, yaitu pukul 08.30 WIB hingga 16.30 WIB. Jika penasaran dengan tempat wisata yang lain, traveler bisa mencarinya di sini.