Djawanews.com – Masyarakat Indonesia pasti tidak asing lagi dengan Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan yang pernah berjaya pada abad ke-13 ini memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia karena menjadi salah satu kerajaan Islam tertua Nusantara.
Tidak lama lagi, kita bisa mengingat lagi kejayaan tersebut melalui sebuah monumen bernama Monumen Pasee. Sampai saat ini, monumen ini masih dalam proses pengerjaan, namun sudah memasuki tahap akhir.
Wisata Sejarah Samudera Pasai dan Budaya Lokal
Lokasi Monumen Pasee tidak jauh dari kompleks pemakaman Sultan Malikussaleh yang merupakan pendiri kerajaan Islam, Samudera Pasai. Lebih tepatnya, ada di Desa Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Lhokseumawe, Aceh. Nama Pasee sendiri berasal dari nama Samudera Pasai.
Dengan luas tanah 7,7 hektare, monumen ini nantinya akan berisi tempat pameran, ruang tentang kebudayaan, tempat berlatih tari dan musik tradisiona, ruang salat, kafe, resto, galeri suvenir, serta fasilitas pendukung lain. Semua itu dibuat dalam rangka pelestarian budaya lokal.
Monumen Pasee mulai dibangun pada 2012 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Monumen Pasee di harapkan dapat menjadi tempat wisata edukatif berkaitan dengan kebudayaan Aceh dan sejarah Kerajaan Samudera Pasai.