Hutan Mangrove Tarakan adalah salah satu lokasi primadona di Pulau Borneo. Berada di pusat kota Tarakan, membuat hutan konservasi ini selalu menarik hati para pengunjungnya.
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan terletak di Jalan Gajah Mada, Tarakan, Kalimantan Utara. Berada tidak jauh dari THM Simpang Tiga (pusat keramain Kota Tarakan) membuat pengunjung dengan mudah naik kendaraan umum menuju lokasi.
Berwisata di Hutan Mangrove Tarakan
Hutan konservasi dengan luas 21 hektar ini berada di dekat komplek Pasar Gusher, yang merupakan jantung ekonomi masyarakat Tarakan. Selain itu, tempat ini juga berada di dekat pantai dan Pelabuhan Tengkayu II. Menarik bukan?
Jika melihat ke belakang, Kota Tarakan di masa lalu memang terdiri dari hutan-hutan mangrove yang lebat, namun sedihnya area tersebut kini sudah banyak digantikan dengan kawasan padat penduduk dan juga industri.
Peninggalan hutan mangrove di Tarakan hanya Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan, hal tersebut adalah usaha pemerintah daerah yang ditujukan untuk menjaga hutan di Kalimantan, khususnya Tarakan.
Fakta Menarik Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Tarakan yang kini menjadi tempat wisata menyimpan segudang pesona yang sayang jika dilewatkan. Apa saja hal menarik di dalamnya?
-
Penyelamat Bumi
Selain menjadi destinasi wisata alam yang menarik, Kawasan Hutan Mangrove Tarakan juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai penyumbang kadar oksige atau paru-paru Kota Tarakan. Tidak hanya itu, kawasan tersebut juga menjadi pelindung Kota Tarakan dari abrasi air laut.
-
Laboratorium Besar
Memiliki luas wilayah yang besar, Kawasan Hutan Mangrove Tarakan menyimpan banyak spesies flora dan fauna khas Tarakan. Hal tersebut membuat tempat ini menjadi surganya para peneliti. Menariknya, habitat pepohonan yang berada di Hutan Mangrove Tarakan memiliki umur puluhan, bahkan ratusan tahun.
-
Habitat Bekantan
Tidak hanya aneka tumbuhan yang dapat ditemudi di Kawasan Hutan Mangrove ini, Anda juga dapat melihat langsung hewan khas Tarakan, yaitu bekantan yang saat ini statusnya dilindungi.
Bekantan hampir menyerupai monyet, namun berbeda dengan monyet pada umumnya. Ciri paling unik dan mendasar bekantan (yang membedakan dengan monyet lainnya) adalah memiliki hidung yang panjang.
Karena memiliki hidung yang mancung, maka penduduk asli Tarakan menyebut bekantan sebagai “monyet Belanda”. Tertarik melihat tingkah lucu bekantan di Hutan Mangrove Tarakan?