Pulau Bali terkenal dengan keindahan alamnya. Setiap tahun, ratusan ribu turis asing dan macanegara bervakansi ke Pulau Dewata untuk menikmati keindahan alamnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah pantai di Celukan Bawang, Bali. Pasalnya di sini baru saja ditemukan biota laut yang berpotensi sebagai spesies baru.
Spesies tersebut teridentifikasi oleh Yayasan Bumi Hijau Indah (YBHI), NGO yang berfokus pada konservasi biota laut yang berbasis di Bali. Mereka mengklaim telah menemukan spesies baru di Pantai Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
YBHI Temukan Kuda Laut di Pantai Celukan Bawang Bali
Dikatakan Peneliti sekaligus ketua YBHI Dodik Prasetya, beberapa spesies yang mereka temukan di perairan Celukan Bawang masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi spesies baru tersebut.
Ia mengungkapkan, beberapa biota laut yang sedang diteliti, belum ditemukan di dalam buku identifikasi.
“Makanya kita bilangnya berpotensi. Agak panjang untuk memastikannya,” kata Dodik di Bali, pada November lalu, dilansir dari Kumparan.
Salah satu yang disoroti Dodik adalah, adanya spesies kuda laut hitam yang ditemui di perairan Celukan Bawang.
Dodik menyebut keberadaan kuda laut ini tergolong langka dan belum ada di buku-buku penelitian. Tak hanya itu, ia bersama tim YBHI juga menemukan soft coral yang berpotensi sebagai biota laut jenis baru.
“Jadi kita ambil dulu spesiesnya, kita ambil genetiknya, tapi tidak semua. Lalu kita ambil datanya dan kita cocokkan di bank data,” jelasnya.
Dodik menduga, kemunculan spesies baru tersebut berkaitan antara terumbu karang yang terjaga dengan baik dengan biota laut baru yang mulai berdatangan itu.
“Ketika terumbu karang dan segala amcam merasa terjaga dengan baik, spesies laut pasti akan balik,” tambahnya.
Tak lupa, Dodik juga melakukan riset terkait dampak keberadaan PLTU di dekat perairan Celukan Bawang.
Menurut hasil penelitiannya, keberadaan pembangkit listrik berbasis tenaga uap tersebut tidak memberikan dampak terhadap kehidupan biota laut dan justru membuat terumbu karang tumbuh subur.
“Saat kita turun (ke laut), banyak kita temukan karang-karang kecil yang umurnya 4-5 tahun. Berarti itu kan mulai dari awal PLTU melaksanakan pembangunan,” tandasnya.
Terakhir, ia meminta kepada semua pihak untuk berperan aktif menjaga ekosistem terumbu karang di Pantai Celukan Bawang, Bali.