Djawanews.com – Jika traveler sedang mencari tempat wisata ekstrem di Sumatra Utara, Taman Buaya Asam Kumbang adalah lokasi yang direkomendasikan. Lokasinya ada di Jalan Bunga Raya II, Kelurahan Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan.
Di tempat ini, traveler bisa meilhat ribuan buaya dalam berbagai ukuran, baik di dalam kandung khusus maupun telaga buatan.
Taman Buaya Asam Kumbang Berawal dari 12 Ekor Buaya
Taman buaya ini memiliki luas 2 hektare. Taman ini dibangun pada tahun 1959 oleh Lo Kie Yoe alias Lo Than Muk, yang telah meninggal pada 25 September 2008 (80 tahun). Setelah itu, usaha Taman Buaya Asam Kumbang dilanjutkan oleh sang istri, Lim Hui Chu.
Lo Than Muk adalah pria kelahiran Aceh Timur, 11 Maret 1928 yang tinggal di Kota Medan. Menurut pengakuan Jemari, pekerja taman berusia 50-an tahun, Lo Than Muk memiliki hobi memelihara binatang, terutama buaya.
Hobi tersebut diawali dengan memelihara 12 ekor buaya yang dia dapatkan dari rawa-rawa dan sungai di sekitar Kota Medan. Ketika itu buaya belum bersatus dilindungi dan populasinya masih banyak.
Buaya-buaya itu terus bertambah. Saat ini adalah lebih dari 2.600 ekor buaya di taman ini. Sebagian besar adalah jenis buaya muara. Seperti yang telah disebutkan, buaya-buaya di taman ini ditempatkan kandang khusus (bak semen) dan telaga buatan. Sebagian buaya ditempatkan di bak-bak semen yang jumlahnya sekitar 78 buah.
Sebagian yang lain, menghuni telaga buatan (satu hectare dengan kedalaman tiga meter). Jangan khawatir! Telaga ini telah dikelilingi tembok tebal yang tingginya 4 meter. Antara telaga dan area pengunjung diberi pembatas berupa tembok satu meter dan berteralis besi panjang.
Untuk masuk ke Taman Buaya Asam Kumbang, traveler cukup membayar Rp10.000. Jam operasional taman buaya ini adalah pukul 09.00 sampai 18.00 WIB.
Untuk informasi menarik dan unik lain terkait wisata atau traveling, klik di sini.