Djawanews.com – Gunung Sibayak ada di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo. Gunung ini memiliki ketinggian 2.094 mdpl. Bentangan alamnya masuk dalam Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
Untuk mencapai kawasan gunung ini, traveler harus menempuh jarak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Medan. Traveler bisa menuju Berastagi melalui Jalan Jamin Ginting atau Jalan Raya Sidikalang—Medan. Sampai di Berastagi, traveler menempuh perjalanan 3 kilometer lagi untuk sampai di lokasi pendakian.
Pesona Gunung Sibayak
1. Legenda mengenai “Suara Neraka”
Traveler mungkin akan kerap mendengar suara bergemuruh ketika berada di gunung ini. Warga setempat mengenal suara itu dikenal sebagai “Suara Neraka”. Konon, dahulu seorang dukun sakti tinggal di Gunung Sibayak bersama anak perempuannya. Namun, sang anak meninggal karena sakit. Suara gemuruh yang terdengar dianggap sebagai tangisan ayah dan anak tersebut.
Lepas dari legenda, menurut peneliti Jepang yang pernah melakukan observasi terhadap suara tersebut, itu merupakan suara angin berfrekuensi rendah dengan kandungan elektromagnetik. Suara Neraka juga dianggap bisa menyebabkan stres dan halusinasi.
2. Puncak Takal Kuda
Nama puncak ini berasal dari cara penyebutan masyarakat setempat pada puncak tertinggi Gunung Sibayak. Arti dari Takal Kuda adalah ‘kepala kuda’. Di sini, traveler bisa menikmati cantiknya Gunung Sinabung dan Kota Berastagi.
Untuk sampai di Puncak Takal Kuda, traveler tak membutuhkan waktu lama. Perjalanan cukup ditempuh dengan berjalan kaki selama 3 jam-an. Jadi traveler tidak perlu membayangkan naik gunung ini layaknya mendaki Gunung Merbabu.
3. Kawah Aktif
Kawah Gunung Sibayak (pbs.twimg.com)
Gunung Sibayak merupakan gunung api aktif yang memiliki kawah belerang dengan batu cadas. Luas kawah ini adalah 40.000 meter. Di dalamnya terkandung solfatara yang tinggi sehingga uap belerang bisa menyemburkan hawa panas secara terus-menerus. Kawah ini semakin cantik dengan adanya batuan lava andesit yang mengelilinginya. Ketika pulang dari gunung ini, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Sumatra Utara untuk diberikan orang tersayang di rumah.
