Berwisata kini banyak macamnya. Untuk anda pecinta alam dan tantangan anda bisa berwisata alam mengeksplor keindahan alam Indonesia dan untuk anda yang ingin berwisata sekaligus meningkatkan kualitas diri dan iman anda juga bisa berwisata religi. Salah satu bentuk wisata religi adalah dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah yang sekaligus memiliki nilai sejarah contohnya adalah Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dahulu menjadi tempat berkumpulnya para wali songo yang menyebarkan agama islam di bumi nusantara. Para ulama atau yang lebih dikenal dengan sebutan wali, melakukan pembahasan untuk menyebarkan agama islam disalah satu masjid tertua di Indonesia ini. Berikut ini beberapa fakta menarik masjid agung demak.
Fakta-fakta masjid agung demak
- Pintu Bledeg
Pintu bledeg atau petir merupakan pintu utama Masjid Agung Demak, yang digunakan sebagai antipetir. Berdasakan Babad Tanah Jawi karya WL Olthof, pintu tersebut dibuat oleh Ki Ageng Selo sekitar 1446 Masehi yang merupakan orang sakti yang mampu menangkap petir.
Pintu bledeg terbuat dari kayu jati dipenuhi ukiran tebal. Ukiran paling menonjol adalah adanya dua kepala naga. Dalam khazanah kultur Jawa, gambar di pintu tersebut merupakan prasasti Condro Sengkolo (penanda waktu) yang berbunyi “Nogo Mulat Saliro Wani”. Ukiran-ukiran itu dipercantik dengan diberi warna cat merah.
- Atap dengan Corak Hindu
Raden Patah sengaja membuat atap berundak tiga, berbentuk segitiga sama kaki seperti pura umat Hindu sebagai wujud akulturasi budaya dengan agama Hindu (agama mayoritas masyarakat Jawa saat itu). Hal tersebut juga menunjukkan bahwa dalam penyebaran agama Islam pada masa Wali Songo sangat adaptif terhadap budaya lokal yang dipegang teguh masyarakat sekitar.
Menurut cerita yang diamini secara turun-temurun, pada masa pembangunan atap masjid kekurangan bahan sirap (atap). Konon Sang Sunan Kalijaga melemparkan intip ke atas masjid sembil mengucapkan kun fa yakun jadilah atap.
- Saka Tatal
Masjid Agung Demak memiliki empat saka (tiang) utama. Tiang-tiang itu memiliki tinggi 16 meter. Uniknya tiang yang terbuat dari tatal atau serpihan-serpihan kayu sisa yang diikat. Saka tatal itu dipercaya buatan Sunan Kalijaga. Meski tidak terbuat dari kayu utuh, kekuatan saka tatal sama dengan tiang-tiang lainnya.
Itulah beberapa fakta menarik Masjid Agung Demak.