Djawanews.com – Pulau Dewata bagian selatan lebih banyak dikunjungi wisatawan daripada bagian utara. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki rencana untuk mempercepat pengembangan kawasan wisata Bali utara. Sebenarnya akses di Bali Utara sudah bagus. Pada 2017 pemerintah telah mengembangkan pelabuhan di Celukan Bawang Bali. Pelabuhan tersebut mampu menampung penumpang kapal hingga 2.500 orang dalam satu waktu.
Sementara, pada 2018, investor PT Pembari dan PowerChina menandatangani pembangunan bandara di Bali utara. Bandara tersebut rencananya berlokasi di kawasan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
“Kami mendorong percepatan pengembangan destinasi Bali utara supaya tidak terjadi over crowded di selatan. Apalagi Bali utara ini kaya akan perikanan, ada universitas, pertanian juga ada di sana,” jelas Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Selasa (04/08/2020).
Wilayah Bali utara meliputi Kabupaten Buleleng yang ibu kotanya adalah Kabupaten Singaraja. Menurut Suharso, destinasi wisata di Bali utara akan dikuatkan dengan wisata alam. Sementara, di Bali selatan, terutama Ubud, Suharso akan fokuskan pada pengembangan wisata budaya.
“Saya punya ide sebagian dari Ubud dibikin forbiden city. Jadi saya ingin ada destinasi yang sifatnya lebih khusus,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, pemerintah berencana membangun simpul-simpul transportasi demi kemudahan akses wisatawan ke Bali utara, seperti pelabuhan, bandara, dan stasiun kereta.
Jika Anda ingin mendapatkan info wisata dan rekomendasi tempat wisata, baik lokal, nasional, maupun internasinal, klik di sini.