Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Travel
Desa Budaya Pampang, Tujuan Wisata yang Sajikan Kebudayaan Dayak

Desa Budaya Pampang, Tujuan Wisata yang Sajikan Kebudayaan Dayak

Tania Palastri
Tania Palastri 13 Januari 2020 at 05:53am

Wisata budaya jadi salah satu destinasi yang banyak diburu wisatawan. Oleh karenanya, desa budaya banyak dikunjungi wisatawan saat liburan. Untungnya, di Indonesia tidak sulit mencari desa budaya yang akan menampilkan produk kesenian lokal, salah satunya Desa Budaya Pampang.

Desa  Budaya Pampang adalah salah satu destinasi wisata budaya favorit yang ada di Kalimantan, terletak di Sungai Siring, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Desa yang menampilkan kebudayaan Suku Dayak ini berjarak sekitar 23 km dari pusat kota Samarinda dan lokasinya tak terlalu sulit untuk diakses.

Daya Tarik Desa Budaya Pampang

Desa Pampang diresmikan sebagai desa wisata pada bulan Juni tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur, Haji Muhammad Ardans, SH. Desa ini memiliki sejarah yang patut dikenang dan diketahui karena tercipta akibat kondisi geopolitik pada masa lampau.

Meski diresmikan pada tahun 90-an, sejarah pembangunan Desa Pampang telah dimulai sekitar tahun 1960. Penduduk Desa Pampang adalah Suku Dayak Apokayan dan Kenyah. Awalnya, Apokayan dan Kenyah tinggal di wilayah Kutai Barat dan Malinau. Kedua wilayah tersebut secara administrasi berada di wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Perpindahan Apokayan dan Kenyah ke wilayah yang sekarang didasari pada berbagai hal, seperti keamanan dan mencari penghidupan yang layak. Terlebih sekitar tahun 1963 sempat terjadi perseteruan antara Indonesia dan Malaysia.

Perseteruan dua negara memaksa Apokayan dan Kenyah berpindah tempat. Mereka meninggalkan tanah mereka yang lama dan mencari tanah baru, tanah yang dirasa akan memberikan keamanan dan ketentraman.

Perpindahan yang dilakukan dengan berjalan kaki itu akhirnya mengantarkan Apokayan dan Kenyah sampai di Pampang. 30 tahun kemudian, Pampang diresmikan oleh Pemerintah sebagai wilayah yang dimiliki Apokayan dan Kenyah sekaligus menjadi desa wisata.


Baca Juga:
  • 5 Sudut Kota Jogja yang Menarik
  • Berita Terkini: Turis Asing Tidak Boleh Masuk hingga Akhir 2020, Pelaku Wisata di Bali Resah
  • Surga Tersembunyi, Inilah Keindahan Pulau Pahawang Lampung

Salah satu alasan mengapa Pemerintah meresmikan Desa Pampang sebagai desa budaya adalah karena Apokayan dan Kenyah masih memegang teguh kebudayaan mereka hingga sekarang. Pemerintah melihat aktivitas tersebut sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi penduduk dengan menjadikan Pampang sebagai tujuan wisata lokal dan mancanegara.

Ada banyak keunikan yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Desa Budaya Pampang. Namun, terlebih dahulu wisatawan diharuskan membayar kontribusi masuk sebesar Rp15.000/orang. Dengan nominal tersebut, ada beberapa produk kebudayaan yang bisa dinikmati.

  1. Tarian Suku Dayak dan Manik-manik

Desa Budaya Pampang

Tarian yang ada di Desa Budaya Pampang (ksmtour.com)

Setelah wisatawan membayar biaya masuk, pengelola desa biasanya akan memberikan manik-manik khas Dayak. Selain itu, ada pertunjukan khas Suku Dayak yang berupa tarian

Tarian yang ditampilkan yakni tari Bangen Tawai, Hudoq, Kanjet Anyam Tali, Ajay Pilling, Kancet Lasan, Nyalama Sakai, hinggga Kancet Punan Lettu. Kesenian Dayak tersebut diadakan setiap akhir pekan.

  1. Rumah Adat

Di Desa Pampang, wisatawan bisa menikmati produk arsitektur Dayak yang berupa rumah adat. Rumah ini terbuat dari kayu Ulin dengan hiasan dan ukiran hampir di semua dinding rumah. Tidak hanya ukiran, paduan warna hitam, putih, dan kuning membuat tampilan rumah sangat eksotis dan menonjolkan kekhasan Suku Dayak.

  1. Kostum Dayak dan Aksesoris Suku Dayak

Desa Budaya Pampang

Aksesoris yang disewakan di Desa Budaya Pampang (travelingyuk.com)

Tidak hanya menikmati tarian dan bangunan Suku Dayak, wisatawan juga dapat berfoto menggunakan aksesoris Dayak yang disewakan. Ada beberapa macam aksesoris yang bisa digunakan untuk berfoto, termasuk pakaian adat Kalimantan. Wisatawan juga dapat berfoto dengan penduduk asli setempat, termasuk berfoto dengan tokoh Suku Dayak setempat.

Sebagai informasi tambahan, Desa Budaya Pampang selalu menerima kunjungan setiap hari, namun hanya pada siang sampai sore saja. Selain tiket masuk, pengunjung juga dikenakan biaya sebesar Rp50.000. Biaya tersebut dibebankan kepada wisatawan yang membawa alat perekam semacam kamera atau handy cam.

Fasilitas yang disediakan di Desa Budaya Pampang juga lumayan lengkap, mulai dari tempat parkir yang luas, toilet, tempat sampah, dan juga penjualan souvenir.

Bagikan:
#DAYAK#DESA BUDAYA PAMPANG#HAJI MUHAMMAD ARDANS#Kalimantan#Kalimantan Timur#SUKU DAYAK#travel

Berita Terkait

    10 Kota Paling Dicintai di Dunia pada 2025, London di Peringkat Teratas
    Travel

    10 Kota Paling Dicintai di Dunia pada 2025, London di Peringkat Teratas

    Djawanews.com – London menempati posisi teratas sebagai kota paling dicintai di dunia pada tahun 2025. Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari Resonance dan Ipsos yang menganalisis lebih dari 270 ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • BBTNGGP Terapkan Sanksi Tegas, Pendaki Nakal di Gunung Gede-Pangrango Bakal Masuk Daftar Hitam
    Travel

    BBTNGGP Terapkan Sanksi Tegas, Pendaki Nakal di Gunung Gede-Pangrango Bakal Masuk Daftar Hitam

    MS Hadi 17 May 2025 09:09
  • 10 Destinasi Wisata Kuliner Terbaik Dunia 2025, Roma di Posisi Teratas
    Travel

    10 Destinasi Wisata Kuliner Terbaik Dunia 2025, Roma di Posisi Teratas

    MS Hadi 04 May 2025 09:07
  • 10 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia Tahun 2025, Teratas Autograph Tower
    Travel

    10 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia Tahun 2025, Teratas Autograph Tower

    Djawanews.com – Perkembangan teknologi konstruksi dan arsitektur telah mendorong pembangunan gedung-gedung pencakar langit di Indonesia semakin masif dan inovatif. Berbagai kota besar kini dihiasi oleh struktur-struktur megah ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Changi Raih Penghargaan Bandara dengan Toilet Terbaik di Dunia
    Travel

    Changi Raih Penghargaan Bandara dengan Toilet Terbaik di Dunia

    MS Hadi 01 May 2025 09:12
  • Waktu Terbaik Berlibur ke Singapura Berdasarkan Aktivitas Wisata
    Travel

    Waktu Terbaik Berlibur ke Singapura Berdasarkan Aktivitas Wisata

    MS Hadi 26 Apr 2025 09:07

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

BBTNGGP Terapkan Sanksi Tegas, Pendaki Nakal di Gunung Gede-Pangrango Bakal Masuk Daftar Hitam
Travel

1

BBTNGGP Terapkan Sanksi Tegas, Pendaki Nakal di Gunung Gede-Pangrango Bakal Masuk Daftar Hitam

10 Kota Paling Dicintai di Dunia pada 2025, London di Peringkat Teratas
Travel

2

10 Kota Paling Dicintai di Dunia pada 2025, London di Peringkat Teratas

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up