Djawanews.com – Dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, telah lama menjadi destinasi favorit wisatawan, baik saat liburan panjang maupun akhir pekan. Dengan udara sejuk, pemandangan alam yang memukau, dan beragam aktivitas menarik, Dieng menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Namun, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk mengunjungi Dieng?
Mengunjungi Dieng sebaiknya dilakukan di waktu tertentu agar bisa mendapatkan momen yang tepat. Dengan berkunjung di waktu yang tepat, Anda bisa mnemui keindahan alam yang menakjubkan, festival kebudayaan, dan sebagainya.
- Musim Kemarau di Dieng
Musim kemarau di Dieng terjadi antara bulan Juli hingga September. Pada periode ini, kabut tidak terlalu pekat dan curah hujan juga minim. Meskipun musim kemarau, jangan mengira suhu udara di Dieng menjadi panas. Sebaliknya, udara tetap terasa sejuk hingga dingin dengan suhu berkisar antara 10 hingga 18 derajat Celsius.
Bagi kamu yang tidak terlalu tahan dengan hawa dingin tetapi ingin menikmati keindahan alam Dieng, musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk berkunjung. Ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan, termasuk menyaksikan matahari terbit dari Bukit Sikunir dan menjelajahi Kawah Sikidang tanpa khawatir terganggu oleh cuaca buruk.
- Waktu Berkunjung ke Dieng saat Pendakian
Dieng juga menjadi salah satu pintu masuk bagi pendakian ke beberapa gunung yang berada di kawasan ini. Biasanya, pendakian dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus.
Selama pendakian, kamu akan disuguhkan panorama menakjubkan, mulai dari lautan awan, matahari terbit, hingga matahari terbenam. Jangan lupa untuk mengabadikan momen-momen indah ini menggunakan kamera ponselmu.
- Berkunjung ke Dieng saat Dieng Culture Festival (DCF)
Dieng Culture Festival (DCF) adalah acara budaya yang sangat terkenal hingga ke seluruh penjuru negeri. Salah satu momen yang paling dinanti dalam festival ini adalah penerbangan lampion yang biasanya diadakan pada awal Agustus.
Namun selain itu, ada banyak kegiatan menarik lainnya seperti ritual pencukuran rambut gimbal anak-anak Bajang yang berlangsung di Kompleks Candi Arjuna dan Gansiran Aswatama, pertunjukan musik, hingga wisata kuliner. Untuk mengikuti festival ini, kamu perlu merogoh kocek sekitar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.
- Berkunjung ke Dieng saat Hari Biasa
Mengunjungi Dieng di hari-hari biasa, bukan pada akhir pekan atau hari libur, sangat cocok bagi kamu yang mencari suasana yang tenang. Pada waktu ini, Dieng tidak terlalu ramai sehingga kamu bisa menikmati suasana dengan lebih leluasa.
Kamu dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Candi Arjuna atau Candi Gatotkaca tanpa harus mengantre panjang. Selain itu, suasananya memungkinkanmu untuk mengambil foto-foto liburan dengan nyaman tanpa berdesak-desakan dengan pengunjung lain.
- Bulan April hingga Juni dan September hingga Oktober
Pada bulan April hingga Juni, Dieng memasuki "musim semi", sementara bulan September hingga Oktober disebut "musim gugur". Kedua periode ini merupakan waktu yang ideal untuk menjelajahi keindahan Dieng.
Cuacanya cerah dengan suhu yang nyaman, dan pemandangan hijau dari padang rumput yang dihiasi bunga-bunga bermekaran menjadi daya tarik utama. Pada bulan Mei, ada pula Festival Gebyar Bumi Serayu, yang menampilkan beragam budaya dan kekayaan alam Dieng yang sayang untuk dilewatkan.
Demikianlah ulasan mengenai kapan waktu terbaik berkunjung ke Dieng agar bisa mendapatkan momen yang tepat. Di waktu-waktu tertentu, Dieng menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indahnya serta festival budaya yang menarik.